Minggu, 26 April 2009

Konsisten & Rendah Hati dalam Trading

Saya menulis ini untuk catatan pribadi saya, tapi saya sharingkan karena mungkin ada gunanya bagi orang lain.

Catatan ini merupakan refleksi dari trading kemarin di "Hari BUMI". Belasan kali melakukan trading akhir2 ini hasilnya cukup memuaskan, sebelum kemarin boleh dikatakan pilihan saya tidak pernah salah. Saya meyakini sistem trading saya & boleh dikatakan cukup reliable. Trading menurut sy sangatlah personal, sebuah sistem yg cocok utk satu orang belum tentu cocok utk orang lain.

Saya pernah mencoba mengikuti sebuah sistem yg membuat sangat sukses bagi orang lain, namun hasilnya bagi saya adalah sebuah bencana besar...hehehe. Memang, kita harus menemukan sistem yang sesuai dengan karakter kita. Proses pencarian ini pasti sangat melelahkan, mungkin butuh bulanan bahkan tahunan. Melakukan observasi, melakukan trial & error, membaca banyak bacaan, jatuh bangun, membuat catatan kegagalan & keberhasilan lalu menyaringnya, dll.Pasar yang mendukung & sistem yg dicoba dilakoni ternyata hasilnya lumayan, ini membuat saya over confidence.

Confidence memang harus, namun over confidence membuat saya ceroboh & hilang kewaspadaan. Saya merasa bahwa saya selalu benar, akhirnya money management tidak saya jalankan & mekanisme cut loss saya lupakan. Market tiba2 berbalik arah & saya averaging down karena optimis dengan pasar. Saya mendapat profit belasan persen di Eur/Jpy kemarin, namun saya mengalami floating loss yg besar di GU, UJ & GJ. Parahnya lagi, sy melakukan averaging down di ketiga pair itu.

Saya ngobrol dengan partner saya, pembelajaran dari hari kemarin adalah kerendahatian. Rendah hati bahwa semua kemungkinan itu bisa terjadi. Kepastian bukanlah milik kita, namun milik yang Maha Kuasa dan Maha Yang Membolakbalik Hati.

Seorang trader profesional haruslah rendah hati. Dia harus menerima bahwa dia bisa salah & terus belajar dari kesalahan2 itu. Mekanisme cut loss adalah sebuah mekanisme yang mengakui bahwa kita seorang manusia yg bisa salah. Gunakan money management dimana kita akan melakukan kerugian cut loss yg bisa kita terima. Pasar bisa sangat unpredictable.

Dalam semua bisnis resiko kerugian selalu ada & trading adalah salah satu bisnis. Ketidakmampuan menerima resiko kerugian, justru akan membuat kehilangan segalanya.Dalam perdagangan forex, target profit & target cut loss difasilitasi oleh platform softwarenya (misalnya Metatrader). Setelah melakukan prediksi, kita tinggal pasang & tinggalkan. Saya selalu disiplin dalam forex, namun dalam saham ini saya agak ceroboh.

Kelemahan platform software bukanlah alasan untuk tidak menjalankan sistem. Software hanyalah sarana. Yang jauh lebih penting adalah kita sendiri. Disiplinkah kita dengan sistem yg kita miliki? Saya membayangkan kalau dana yg saya kelola sudah sangat besar, terlambat melakukan cut loss tentu saja adalah bencana yg luar biasa.

Pasar modal (capital market) & pasar uang (financial market) adalah anonim, jauh berbeda dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Disini tidak ada belas kasihan. Pasar ini bisa sangat kejam & jauh lebih kejam serta sadis dari yg kita bayangkan. Namun bila kita mampu berselancar di atas gelombang pasar ini & bermain bersamanya, maka pasar ini akan begitu baik & jauh lebih baik dari yg kita bayangkan.

Saya senang dengan istilah "junior trader". Ini bukan berarti dimaknai ada yang "senior & junior". Semuanya sederajat, namun kita semua tetaplah "junior" dalam arti terus terbuka untuk belajar. Disamping rendah hati, mamang seorang profesional trader haruslah seorang learner abadi. Semoga refleksi ini juga berguna bagi Anda yg membacanya.

salam hangat
Swalif Rahman Nurzam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar