Senin, 29 Maret 2010

ANALISA FUNDAMENTAL FOREX

Analisa Fundamental Penting Bagi Trader ?
________________________________________
Pertanyaan diatas mungkin terlihat klise dan sederhana. Analisa fundamental dalam dunia forex seringkali mendapatkan porsi yang tidak sebagaimana mestinya oleh para trader pemula.

Lalu mengapa ada sebagian trader menganggap analisa fundamental hanyalah sekeranjang berita sampah sementara lainnya menganggap justru sebaliknya, berita fundamental adalah cukup penting dalam bertrading??

Kali ini kita akan mencoba mengupas pertanyaan diatas terutama kelebihan dan kekurangan analisa fundamental. Mengapa analisa fundamental diperlukan? Jika diperlukan, seberapa jauh instrumen fundamental harus digunakan dalam bertrading? Apa ukurannya?

Nah pertanyaan seperti inilah yang akan kita bahas bersama. Sekali lagi, adalah tidak mungkin untuk melukiskan analiaa fundamental dalam sebuah artikel. Apalagi jika harus mengubah cara bertrading seseorang. Satu hal yang diharapkan dari artikel ini adalah untuk memperkaya pengetahuan kita dalam bertrading dan mempersiapkan seorang trader pemula (rookie trader) dalam memulai real tradingnya

Hal Terpenting mengenai Analisa Fundamental : Penggerak Harga !!!
Pertama kali saya mempelajari analisa dalam dunia forex trading, saya sangat tertarik dengan tampilan grafik pergerakan naik turun yang ditampilkan dalam candlestick. Itulah sebabnya saya mulai mempelajari analisa teknikal secara komprehensif bahkan cenderung mengagungkannya dan merasa cukup dengan analisa teknikal.

Saya berkenalan dengan moving average. Saya terpesona dengan caranya untuk memprediksi trend dalam sebuah pergerakan mata uang. Lalu saya mulai mempelajari indikator teknikal lainnya. Well, saya merasa cukup waktu itu. Lalu saya memulainya dalam sebuah trading (untungnya tidak dalam real trading!). Dan yang terjadi adalah saya mengalami kerugian besar-besaran.

Tentu saja saya tidak terpukul dengan apa yang terjadi dengan account saya. Ya tentu saja karena itu adalah sebuah demo account. Namun yang kejadian itu meruntuhkan rasa percaya diri saya terhadap apa yang telah saya pelajari dalam tenggang waktu tersebut (mungkin ada beberapa dari saudara pun juga mengalami hal yang sama).

Dikepala saya muncul sebuah pertanyaan sederhana: Mengapa analisa teknikal saya tidak akurat? Well, saya telah menggunakan Moving Average dengan benar. Saya juga sudah menambahkan beberapa indikator lainnya yang saya ketahui waktu itu termasuk indikator untuk mengetahui kondisi jenuh beli dan jenuh jual seperti RSI atau Stochastic Oscillator. Tetapi meskipun semua indikator teknikal saya telah menunjukkan arah yang sama, mengapa justru yang terjadi pada harga malah sebaliknya?

Dari sanalah saya mencari tahu penyebab harga dapat bergerak berlawanan dengan kondisi teknikal yang terjadi waktu itu. Dan, saya menemukan jawabannya ada pada yang disebut: economic events. Bahasa sederhananya ya berita. Betul, berita. Meskipun ketika itu semua indikator teknikal menunjukkan grafik bergerak naik, yang terjadi adalah harga malah terus bergerak turun melanjutkan apa yang telah terjadi. Dan semuanya itu disebabkan oleh berita dari negara yang bersangkutan.

Hal inilah yang perlu Kita ketahui. Mungkin banyak yang tahu tapi sedikit yang sadar. Berita adalah penggerak dalam sebuah pasar uang. Itu sebabnya analisa fundamental ada!

Entahkah hasil statistik menunjukkan harga seharusnya naik ditinjau dari berbagai indikator yang ada, namun kalau memang berita yang ada justru mengacu pada harga bergerak turun, tidak ada satu pun pihak yang sanggup membantahnya. Ini disebabkan para trader pun berpkitangan yang sama: sebuah berita fundamental (entah itu hasil survey, entah itu kebijakan moneter, atau sekedar isu belaka) menentukan apakah eknomi negara yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau tidak.

Sahabat saya bahkan berkesimpulan sederhana: fundamental lebih kuat dari teknikal. Pernyataan yang tidak bisa dibantah (meskipun jika Kita adalah seorang fundamentalis ekstrim, Kita juga harus mengetahui bahwa teknikal lebih cepat dan obyektif).

Itulah sebabnya analisa fundamental penting bagi seorang trader. Kita tidak dapat melakukan sebuah aksi jual besar-besaran hanya karena grafik dan instrumen analisanya menunjukkan trend turun namun sementara itu negara yang bersangkutan sedang menaikkan suku bunganya dan mata uang lawan sedang dalam keadaan lemah!

Ingat, sebuah grafik tetaplah sebuah grafik! Kebanyakan indikator menggunakan data sebelumnya untuk memprediksi arah didepan. Dalam banyak keadaan, ini berlaku. Namun tidak jika sebuah berita besar muncul dipasar. Berita-berita seperti Non Farm Payroll, Interest Decission atau CPI excl Food terlalu berbahaya untuk Kita lewatkan jika Kita bertrading dengan dana terbatas dan hanya mengkitalkan instrumen analisa teknikal.

Jadi, masukkan ini dalam referensi kita: Berita adalah penggerak harga.

Belum Selesai!
Nah jika kita sudah memahaminya mungkin kini kita tertarik untuk mempelajari mengenai analisa fundamental khususnya dengan berbagai indikator ekonomi yang ada. Sedikit quiz sederhana, apakah kita mengetahui apa itu Consumer Price Index, Interest Rate dan juga Purchasing Manager’s Index?

Hmm… jika belum, ini saatnya kita mulai membaca artikel fundamental di website ini.

Lalu apakah sampai disini saja? Pada awal artikel tadi sudah saya singgung bahwa beberapa trader beranggapan justru sebaliknya. Mereka berpkitangan karena berita ekonomi adalah pembentuk harga, maka cukuplah hal itu yang dipantau dan teknikal bisa dilupakan.

Sebuah kesalahan fatal bagi seorang day trader.

Betul, berita ekonomi adalah pembentuk kecenderungan harga. Dan benar Kita dapat menganalisa berita yang akan muncul lalu meramalkannya bagaimana pasar bereaksi terhadap berita tersebut.

Namun sayangnya tidak sesederhana itu.

Bicara mengenai berita ekonomi dan bagaimana pasar bereaksi terhadap berita bukanlah bicara mengenai benar dan salah atau bicara mengenai logika yang seharusnya terjadi.

Itu adalah mengenai psikologi pasar. Mengenai psikologi jutaan orang di dunia ini. Yang perlu Kita pahami adalah bahwa pasar tidak peduli dengan buku ekonomi yang Kita baca atau kecenderungan yang ada selama ini. Sebagai contoh: Kenaikan suku bunga. Dalam pelajaran dan sejarah yang kita pelajari selama ini, jika suku bunga sebuah negara mengalami kenaikan maka dengan cepat ini mengakibatkan mata uang negara yang bersangkutan akan menguat (perihal mengapa demikian, Kita dapat membuka artikel mengenai suku bunga di website ini).

Tapi apakah selalu demikian? Jawabannya tidak! Tidak usah menjelaskan panjang lebar, beberapa bulan lalu (sekitar bulan Juli 2006) The Fed menaikan suku bunga US sebesar 25 bp, tahu apa yang terjadi? Dollar Amerika malah melemah! Kebanyakan pemula tidak mengerti mengapa itu bisa terjadi. Pada mulanya saya pun tidak. Namun ternyata yang terjadi adalah pasar bereaksi imun terhadap kenaikan suku bunga kali ini dikarenakan memang The Fed telah memberikan sinyal beberapa hari sebelumnya dan kenaikan telah terjadi beberapa kali. Tapi siapa yang menduga akan demikian ketika berita tersebut belum muncul?

Nah disinilah letak titik keseimbangan terjadi. Indikator fundamental memang pemicu pergerakan harga. Namun tetap saja harga terbentuk ditangan pembeli dan penjual. Yang diperlukan adalah mengetahui reaksi pembeli dan penjual mayoritas terhadap berita yang muncul. Dapat dikatakan sering kali hal ini menjadi bias dikarenakan memang tidak mudah. Jutaan pihak ada dalam pertukaran mata uang asing dan memprediksi mayoritas dari mereka bukanlah pekerjaan yang gampang.

Itu sebabnya para day trader sering kali menjadikan berita fundamental tidak sebagai penentu keputusan Buy/Sell mereka tapi lebih sebagai referensi dari apa yang akan terjadi terhadap harga. Mereka menggunakan analisa teknikal dalam mengambil sebuah posisi karena sifatnya yang eksak sehingga menjadi lebih jelas.

Nah sampai disini mungkin telah muncul sebuah wacana dalam diri Kita. Perihal mana yang lebih baik, saya rasa tidak ada satupun yang lebih baik antara teknikal dan fundamental. Namun yang ingin saya tekankan disini adalah bahwa keduanya tidak dapat berdiri sendiri dan harus digunakan untuk menutup kelemahan satu sama lain.

Kesimpulan:

Kelebihan analisa fundamental:

* Penggerak harga

* Sederhana, kita cukup dapat mengetahui apakah naik, turun atau tetap. Tidak seperti teknikal yang perlu menggunakan angka.


Kekurangan:

* Seringkali bersifat subyektif dikarenakan psikologi pasar

* Tidak dapat menjawab kebutuhan secara eksak. Ingat bahwa dasar dari analisa fundamental bukanlah matematika melainkan ilmu ekonomi dan psikologi pasar.

Sampai disini Kita dapat menyimpulkan bahwa fundamental itu perlu. Teknikal juga perlu. Jadi, jangan ulangi kesalahan saya yang dulu berpkitangan Analisa Fundamental itu hanyalah sekeranjang berita sampah yang tak berguna. Mereka yang berpkitangan demikian biasanya terdiri dari dua golongan: golongan pertama adalah mereka yang bermodal besar sehingga mampu menahan pergerakan harga yang disebabkan munculnya berita atau golongan kedua yaitu mereka yang terlalu naif dalam bertrading.

Apa itu Analisa Fundamental?
Sebagian besar mereka yang awam atau baru saja berkenalan dengan forex trading pastilah tidak mengenal apa itu analisa fundamental. Artikel ini bertujuan untuk mengupas bagian mendasar dari analisa fundamental.

Analisa fundamental mengambil pendekatan berdasarkan berita atau pun rumor yang beredar di pasar.Seperti kita ketahui bersama, bursa finansial seperti saham dan pasar uang sangat sensitif dengan berita yang sedang beredar di market.

Overview
Secara garis besar, analisa pada forex trading terdiri dari dua bagian yaitu analisa teknikal dan analisa fundamental. Analisa teknikal mendasarkan analisanya dengan perhitungan matematis (biasanya mengugnakan data statistik) dan menggunakan grafik (chart - itu sebabnya pelaku analisa teknikal biasa disebut chartist) sebagai senjata utamanya.

Analisa fundamental mengambil pendekatan yang berbeda. Dasar yang digunakan adalah berita atau pun rumor yang beredar di pasar.

Seperti kita ketahui bersama, bursa finansial seperti saham dan pasar uang sangat sensitif dengan berita yang sedang beredar di market. Demikianlah yang terjadi pada pasar forex trading. Bahkan dapat dikatakan kini bahwa yang menggerakan nilai tukar mata uang adalah justru berita itu sendiri. Dengan kata lain berita adalah penggerak emosi market yang mengakibatkan berubahnya titik keseimbangan pada nilai tukar mata uang.

Jika kita seorang awam, mungkin kita tidak terlalu peduli dengan kenaikan tingkat suku bunga US misalnya. Tetapi tidak bagi seorang trader. Kenaikan suku bunga Bank Sentral oleh The Fed (bank sentralnya US) dapat berarti menguatnya Dollar Amerika hingga ratusan point yang berarti disanalah uang dapat diperoleh. Atau sebaliknya, kerugian dapat terjadi jika tindakan yang diambil tidak sesuai dengan pasar.

Itu sebabnya news/berita sangat berpengaruh terhadap portfolio investasi seorang forex trader. Jika Kita hendak menjadi seorang trader hkital, maka kini saatnya Kita juga mempelajari analisa fundamental.

Contoh kenaikan suku bunga diatas hanyalah salah satu contoh dari berita fundamental yang biasa di release tiap-tiap harinya. Nah, mengapa kenaikan suku bunga bisa berarti penguatan nilai tukar mata uang dan apa pengaruhnya pada investasi saya, itulah yang harus Kita pelajari.

Ada alur logis dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku disini (meski kadang tidak 100% berlaku - kenyataanya analisa fundamental berkaitan bukan saja dengan pemikiran logis dari kebijakan moneter atau berita yang keluar tetapi juga bagaimana pasar bereaksi terhadap berita tersebut alias psikologi pasar).

Sumber, Jenis, dan Faktor Penentu dalam Analisa Fundamental
Berita-berita yang dikeluarkan dapat berupa berbagai hasil survey, kebijakan moneter sampai bahkan kejadian yang bersifat insidental seperti terorisme. Informasi tersebut dapat diperoleh/dikeluarkan melalui:
1. Instansi Resmi/Pemerintah
2. Media cetak/elektronik (TV, website, koran, dsb)
3. Perorangan
Ada lebih dari 50 berita yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang. Dari ke 50 berita tersebut, efek yang ditimbulkan cukup jelas yaitu naik atau turun terhadap mata uang negara yang bersangkutan. Berita fundamental yang bersifat positif pada negara yang mengeluarkan berarti mata uang negara yang bersangkutan akan menguat dan sebaliknya mata uang pasangannya akan melemah.

Sebagai contoh misalnya pada mata uang GBP/USD, jika pihak US yang menaikkan tingkat suku bunganya (lagi-lagi saya ambil contoh yaitu suku bunga) maka nilai tukar Dollar akan menguat terhadap Poundsterling. Dan itu artinya Pund melemah terhadap Dollar karena berita yang di release oleh US bersifat positif terhadap mata uangnya.

Untuk jenis beritanya, ada beberapa jenis berita jika dilihat dari bidangnya:
• Ekonomi
• Politik
• Keamanan (global, regional, negara)

Penentu dalam melakukan analisa fundamental:
• Kecepatan memperoleh informasi
• Sumber informasi
• Pengolahan informasi & forecasting (ramalan)
Nah, diakhir dari bahasan singkat ini, kami cantumkan beberapa berita fundamental dan kaitannya dengan pergerakan mata uang. Harap dicatat bahwa setiap negara mengeluarkan beritanya sendiri-sendiri, kali ini diasumsikan bahwa negara yang me releasenya adalah Amerika Serikat.

Beberapa Data Ekonomi dan Pengaruhnya Terhadap Dollar AS
No. Economic Indicator Naik / Turun US$
1 Average Earning Naik Menguat
2 Balance of Payment Naik Menguat
3 Budget Deficit Turun Menguat
4 Business Inventories Turun Menguat
5 Capacity Utilization Naik Menguat
6 Car Sales Naik Menguat
7 Chicago PMI Naik Menguat
(Purchasing Management Index)
8 Constuction Spending Naik Menguat
9 Consumer Confidence Index (CCI) Naik Menguat
10 Consumer Credit (CI) Naik Menguat
11 Consumer Price Index (CPI) Naik Menguat
12 Consumer Spending (Expenditure) Turun Menguat
13 Cost of Living Naik Menguat
14 Current Acount Turun Menguat
15 Corporate Profit Naik Menguat
16 Deflasi Naik Menguat
17 Discount Rate Naik Menguat
18 Durabel Goods Orders Naik Menguat
19 Econimic Monetary System (EMS) Naik Menguat
20 Factory Orders Naik Menguat
21 Federal Budget Naik Menguat
22 Federal Reserve Fund Naik Menguat
23 Gross Domestic Product (GDP) Naik Menguat
24 Gross National Product (GNP) Naik Menguat
25 Housing Start Naik Menguat
26 Industrial Productions Naik Menguat
27 Invisible Trade Turun Menguat
28 Jobless Claims Turun Menguat
29 Leading Indicator Naik Menguat
30 Money Supply (M1, M2, M3, M4) Naik Menguat
31 National Association Naik Menguat
32 (NAPM) Naik Menguat
33 Non Farm Payrolls Naik Menguat
34 Personal Expenditure Naik Menguat
35 Personal Income Turun Menguat
36 Prime Rate Naik Menguat
37 Product Price Index (PPI) Naik Menguat
38 Public Sector Debt Repayment Naik Menguat
39 Retail Sales Turun Menguat
40 Trade Balance Naik Menguat
41 Trade Devicit Turun Menguat
42 Trade Weighted Index Turun Menguat
43 Unemployment Rate Turun Menguat
44 Unit Labour Cost Naik Menguat
45 Value Added Tax Naik Menguat
46 Visible Trade Naik Menguat


Kelebihan
• Mudah
• Dapat menentukan harga secara global
• Penentu trend jangka panjang (long term)
• Pada kasus tertentu efektif untuk short term trading

Kekurangan
• Tidak bisa menentukan secara eksak
• Memakan banyak waktu dalam mencari sumber berita
• Subyektif, terlalu banyak asumsi yang dipakai

Menyaring Berita

Terdapat kurang lebih 50 berita-berita fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang yang Kita tradingkan. Namun tidak semua berita tersebut berpengaruh secara signifikan. Beberapa diantaranya dapat membuat mata uang bergerak drastis. Lainnya hanya menimbulkan riak-riak kecil dan tidak cukup berarti untuk membuat trading profit. Berita mana saja yang penting dan mana yang tidak penting?
Nah ini menjadi sebuah isu yang penting jika Kita ingin menjadi seorang trader setiap waktu dan tidak kenal musim. Hari ini ketika artikel ini dibuat ada seKita 10 berita fundamental yang patut diperhatikan mulai dari keputusan suku bunga hingga perihal masalah employment change.

Satu kata kunci jikalau Kita mau menguasai faktor fundamental dalam forex adalah membacanya! Untuk dapat mengetahui bahwa sebuah berita fundamental penting atau tidak memang diperlukan pengalaman dan pengetahuan. Namun beberapa website juga ada yang berbaik hati memberikan kriteria untuk setiap berita apakah berita tersebut tidak penting, cukup penting atau sangat penting. Nah berbahagialah jika Kita mendapatkannya.

Untuk berita-berita yang tidak penting memang adalah baik untuk mengabaikannya serta tidak menghubungkan dengan trading Kita sama sekali dikarenakan hanya memberikan pengaruh tidak signifikan dan merecoki trading Kita. Namun berita-berita seperti Interest rate dan Employment Change adalah berbahaya untuk diabaikan begitu saja.

Hal lainnya yang perlu kita perhatikan juga adalah pasangan mata uang yang kita tradingkan. Jika Kita bertrading AUDUSD, maka cukup perhatikan berita kedua negara tersebut saja. Jika muncul berita kenaikan suku bunga namun itu berasal dari Kanada ya tidak perlu diperhatikan. Abaikan saja. Namun untuk AUD Kita juga perlu mengetahui apa yang terjadi dengan negara tetangganya yang bermata uang NZD yaitu Selandia Baru (New Zealand) dikarenakan mereka sangat dekat dan mirip satu sama lain.

Nah pertanyaannya berita-berita mana saja yang perlu Saya perhatikan dan mana yang tidak perlu?

Selain dari resume website yang kita gunakan, kita perlu memahami berita-berita penting yang terkait dengan trading kita. Kita sudah mempelajarinya pada bahasan sebelumnya bahwa kebanyakkan website penyaji berita forex memberi tKita berita mana saja yang tidak terlalu berpengaruh, cukup berpengaruh atau sangat berpengaruh terhadap pergerakan mata uang.

Selain itu juga telah disampaikan bahwa hanya berita negara dimana mata uangnya kita tradingkan yang perlu kita perhatikan. Sebagai contoh jika Kita bertrading GBPUSD maka cukuplah Kita melihat berita dari kedua negera tersebut saja. Meskipun ada berita penting yang akan dikeluarkan hari ini namun itu adalah berita dari negara Kanada misalnya, ya cukup diabaikan saja.

Namun kedua hal diatas seringkali tidaklah cukup. Beberapa trader pemula mengalami masalah berkaitan dengan analisa fundamental dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai detail dari setiap rumor yang berkembang di market dan berita yang muncul. Namun jangan khawatir, artikel kali ini akan membantu Kita untuk mengatasi kedua hal tersebut.

Pertama mengenai isu. Jarak dan kecepatan rumor yang beredar menjadi penting disini. Masalahnya Kita sama sekali tidak mengetahui apa yang sedang terjadi mengenai pendapat pasar secara keseluruhan. Sebagaian besar transaksi forex terjadi pada bursa luar negeri. Ketika terjadi aksi pembelian atau penjualan besar-besaran karena adanya rumor yang beredar dan bukan karena berita fundamental Kita akan kerepotan karena sungguh-sungguh tidak mengetahui apa yang sedang terjadi. Untuk itu Kita memerlukan akses yang dapat membantu Kita mengetahui informasi yang sedang beredar di market pada saat Kita sedang bertrading. Sumber informasi yang dapat mengakomodasi bagaimana kondisi market saat itu dan harus diupdate dengan cepat. Untungnya, jika Kita menggunakan paltform dari GAIN Capital, hal tersebut disediakan. Jika Kita memperhatikan platform, terdapat tab berjudul “COMMENTARY” pada bagian kanan dari platform yang bernama FOREX Insider. Tab ini khusus membahas berbagai “pernak-pernik” dalam keseharian bertrading seperti bagaimana kondisi market pada saat jam tersebut dan rumor-rumor yang beredar pada saat itu bila ada. Berita yang ditampilkan tidak terlalu detail dan panjang lebar namun justru itulah kelebihannya. Ini membuat news pada FOREX Insider dapat diupdate dengan cepat bahkan mendekati realtime. Tab ini berbeda dengan Daily Fx Analysis pada bagian lain di platform yang membahas berita forex namun bersifat lebih komprehensif. Karena lebih komprehensif maka update juga membutuhkan waktu. Gambar dibawah ini menunjukkan tampilan FOREX Insider tab pada platform Forex.com. Letaknya disebelah kanan dari platform.

Ada banyak informasi-informasi penting yang dapat Kita peroleh dengan menggunakan window FOREX Insider ini. Kadang FOREX Insider menampilkan aksi pembelian atau penjualan sejumlah bank besar yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. Atau informasi seputar isu inflasi Inggris yang sedang meningkat pada saat tulisan ini dibuat. Saya harap FOREX Insider dapat membantu Kita dalam bertrading dan menangani isu-isu yang beredar diseputar market.

Nah sekarang berkaitan dengan berita yang muncul dan mana yang penting dan mana yang tidak, seperti telah dibahas, website dapat membantu Kita untuk memilah-milah mana berita yang penting dan mana yan tidak. Namun adalah lebih baik bagi Kita untuk dapat memahami lebih detail mengenai berita yang perlu Kita simak. Sebagai contoh, Retail Sale. Dari penjelasan pada sub bab sebelumnya indikator ini tergolong penting. Tapi tahukan Kita apa Retail Sales itu? Mengapa jika Retail Sales naik mata uang bisa naik? Nah kalau Kita belum tahu, ada baiknya Kita membacanya mulai dari sekarang.

Pada Belajar Forex terdapat puluhan artikel fundamental baik yang cukup penting atau yang sangat penting untuk Kita pelajari. Semuanya dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan Kita mempelajarinya. Namun untuk memudahkan Sekolah Kita saat ini, berikut dilampirkan beberapa berita ekonomi yang perlu Kita simak beserta keterangan singkat dan pengaruhnya terhadap mata uang. Ingat bahwa Kita selalu dapat mengetahui lebih detail informasi berita fundamental pada section Analisa Fundamental di website ini.

1. Average Earning Index (AEI atau biasa disebut Average Earning saja): Berita ekonomi ini biasanya dikeluarkan oleh Inggris dan Kanada. AEI memberikan informasi pendapatan para pekerja dan hubungannya dengan tingkat inflasi melalui indikator fundamental lainnya yang disebut RPI (Retail Prices Index). Bila AEI mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan RPI maka ini adalah indikasi bahwa upah mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan kenaikan harga barang. Hal ini baik bagi perekonomian sebuah negara namun dampak negatifnya adalah naiknya tingkat inflasi.
Pada forex trading apabila inflasi mengalami kenaikan maka mata uang cenderung akan menguat dikarenakan ekspektasi meningkatnya suku bung. Dengan demikian dapat disimpulkan bila AEI mengalami kenaikan maka mata uang akan naik juga. AEI tergolong high volatility expected indicator.

2. Chicago PMI: Ini adalah indikator fundamental khusus yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat. Chicago PMI (atau PMI saja) memberikan informasi naik atau turunnya tingkat pengeluaran para purchasing manager di kota Chicago yang banyak diantaranya merupakan industri manufaktur. Naiknya indikator ini merupakan indikasi menguatnya mata uang USD. PMI tergolong high volatility expected indicator. Oh ya, PMI itu singkatan dari Purchasing Manager’s Index

3. Consumer Price Index (CPI): Inggris dan Amerika Serikat merupakan negara yang paling sering mengalami naik turunnya mata uang dikarenakan berita CPI ini. CPI merupakan indiakator penentu tingkat inflasi di titik konsumen. CPI sendiri membantu menentukan berapa besarnya kepercayaan konsumen dalam satu bulan dalam melakukan pembelian. Apabila CPI naik maka mata uang negara yang bersangkutan juga akan ikut naik. CPI tergolong indikator medium volatility expected namun apabila perhitungan CPI dilakukan diluar sektor makanan dan energi maka CPI dapat menjadi high volatility expected fundamental indicator karena kedua sektor tersebut merupakan sektor yang paling sering berubah dari waktu ke waktu. CPI biasa dikeluarkan seKitar tanggal 13 setiap bulannya pada pukul 20.30 WIB (13.30 GMT).

4. Gross Domestic Product (GDP): Hampir semua orang tahu apa itu GDP. Bahasa Indonesianya Produk Domestik Bruto. GDP merupakan salah satu indikator fundamental penting dalam keseharian forex Kita. Bila GDP mengalami kenaikan maka secara sederhana mata uang akan menguat dikarenakan produksi sebuah negara juga meningkat.

5. Money Supply: Indikator ini mengukur tiga hal yaitu jumlah uang yang beredar di masyarakat dalam bentuk koin atau kertas, besarnya pinjaman bank kepada masyarakat dan jumlah perubahan nilai hutang yang belum dilunasi oleh pemerintah. Naiknya Money Supply biasanya akan menyebabkan mata uang menguat.

6. Non Farm Payrolls: Ini salah satu berita yang paling ditunggu-tunggu oleh kebanyakan trader fundamental. Non Farm Payroll (dikeluarkan oleh US) muncul sebulan sekali pada hari Jumat minggu pertama. Non Farm Payrolls mengukur besarnya pengeluaran pemerintah dalam pembayaran gaji diluar sektor pertanian dibandingkan bulan sebelumnya. Meningkatnya Non Farm Payrolls dapat mengakibatkan mata uang menguat dengan drastis dalam hitungan puluhan hingga beberapa ratus point. Jadi NFP dapat digolongkan indikator very high volatility expected.

7. Producers Price Index (PPI): PPI merupakan indikator pengukur tingkat inflasi sama seperti CPI. Bedanya jika CPI berada di sisi konsumen maka PPI mengukur inflasi dari tingkat produsen. Kenaikan harga bahan baku, biaya transportasi dan berbagai komponen produksi menjadi bagian dari perhitungan PPI. Jika PPI mengalami kenaikan maka mata uang akan menguat. PPI biasa dikeluarkan seKitar tanggal 11 setiap bulan pukul 20.30 WIB (13.30 GMT). PPI tergolong high voltility expected indicator.

8. Retail Sales: Retail Sales mencatat total penjualan barang di sektor tetapi tidak termasuk jasa karena pengukuran jasa tergolong sulit. Retail Sales merupakan salah satu indikator yang baik untuk mengukur tingkat pengeluaran konsumen. Biasanya bil AEI (Averaga Earning Index) mengalami kenaikan maka Retail Sales juga akan meningkat karena naiknya upah pasti diikuti meningkatnya konsumsi. Bila Retail Sales naik maka mata uang juga akan naik nilainya. Retail Sales dikeluarkan seKitar tanggal 12 setiap bulannya pada pukul 20.30 WIB (13.30 GMT).

9. Trade Balance: Trade Balance adalah selisih antara nilai ekspor dikurangi nilai impor sebuah negara. Nilai minus menunjukkan impor lebih besar dibanding ekspornya dan sebaliknya jika positif itu menunjukkan espor lebih besar dibandingkan impor. Kebanyakan negara yang sedang melakukan ekspansi perdagangan atau negara berkembang memiliki Trade Balance yang negatif. Namun demikian dalam pasar uang, semakin positif nilai Trade Balance maka semakin menguat nilai mata uang negara tersebut.

10. ISM Manufacturing Index (ISM-MI): Insititute of Supply Management Manufacturing Index merupakan indikator terbesar untuk indikator fundamental yang mengukur indeks manufaktur. Dikeluarkan pada hari pertama jam kerja setiap bulannya, ISM-MI merupakan hasil surver lebih dari 20 industri manufaktur dan melibatkan 300 purchasing manager di Amerika. Cara pembacaannya kurang lebih sama, bila ISM-MI mengalami kenaikan tentu saja mata uang negara yang bersangkutan akan menguat.

11 Consumer Confidence Index (CCI): merupakan indikator yang mengukur tingkat kepercayaan pada 50.00 konsumen yang di survey dan pKitangan mereka terhadap prospek ekonomi kedepan. CCI dikeluarkan setiap hari Selasa pada akhir bulan pukul 22.00 WIB (15.00 GMT). Bila CCI mengalami kenaikan itu artinya kepercayaan konsumen meningkat terhadap perkembangan ekonomi dan mengakibatkan mata uang dapat meningkat. CCI tergolong Moderate Volatility Expected indicator.

12. Interest Rate Statement: Setiap bulannya Bank Sentral tiap-tiap negara selalu mengumumkan kebijakan suku bunga bank sentral sebagai patokan bagi bank-bank lainnya di negara tersebut. Keputusannya apakah naik, turun atau tetap. Suku bunga tersebut pada akhirnya akan menentukan besarnya suku bunga deposito, kredit, tabungan dan berbagai kebijakan pinjam-meminjam lainnya pada dunia perbankan di negara itu. Dapat dikatakan kebijakan suku bunga merupakan salah satu aksi final Bank Sentral terhadap berbagai kondisi ekonomi yang terjadi di negaranya.

Pasar uang termasuk jenis investasi yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Terutama apabila terjadi perubahan suku bunga yang tidak diprediksi sebelumnya oleh pasar. Sederhananya apabila terjadi kenaikan suku bunga maka dapat dikatakan bahwa mata uang akan meningkat dengan drastis dan sebaliknya apabila terjadi penurunan suku bunga maka mata uang akan mengalami pelemahan dengan drastis pula. Kebanyakan negara maju menahan laju suku bunganya untuk menghambat terparkirnya dana di Bank dan tidak diolah menjadi investasi di dunia riil. Sebaliknya pada negara berkembang biasanya pemerintah mencetak terlalu banyak uang untuk membiayai kegiatan pembangunan. Untuk itu diperlukan kebijakan suku bunga yang lebih kompetitif guna menarik uang yang terlalu banyak beredar dipasar dengan cara membuat bunga tabungan dan deposito terlihat menarik. Pada saat tulisan ini dibuat, suku bunga Jepang ada pada rate 0.5% sedangkan US dan Inggris berturut-turut di level 5.25% dan 5.50%. Indonesia? Kondisi makro ekonomi Indonesia sedikit membaik sejak awal 2007 sehingga suku bunganya turun dari 9.5% menjadi 8.25%.
Ingat bahwa Kita dapat kapan saja membaca resume lengkap mengenai berita fundamental diatas pada bagian lain di website ini yang membahas khusus mengenai artikel fundamental. Semakin banyak detail yang Kita tahu akan semakin membantu Kita dalam bertrading.

Jam-jam market dan volatilitas
Pelajaran berikutnya, mari Saya bawa Kita untuk membandingkan pergerakan harga pada beberapa jam tertentu. Pelajaran kali ini akan membahas mengenai jam-jam terbaik untuk bertrading dan kaitannya dengan volume transaksi forex Kita.
Sekarang perhatikan pergerakan GBPUSD pada pukul 02.00 hingga kembali ke pukul 02.00.

Gambar diatas merupakan tampilan GBPUSD selama 24 jam dengan menggunakan time frame 30 menit. Artinya satu grafik candlestick mewakili pergerakan GBPUSD selama 30 menit. Terlihat pada area yang diraster dengan warna hijau harga bergerak dengan lamban dan dapat dikatakan miskin volatilitas pasar. Sebaliknya pukul 14.00 hingga pukul 02.00 nampak bahwa harga bergerak dengan aktif sekali dan menimbulkan fluktuasi yang luar biasa. Jika Kita cukup rajin memperhatikan grafik, hal ini terus menerus berulang setiap harinya dan tidak pernah tidak terjadi. Mengapa demikian?

Jawabannya ada pada jam pembukaan market. Pada pukul 02.00 hingga pukul 14.00 WIB, harga nyaris tidak bergerak dikarenakan memang market kebanyakan tidak sedang buka. Sebaliknya pada pukul 14.00 hingga pukul 02.00 WIB market London dan Newyork dibuka sehingga menyebabkan transaksi ramai terjadi dan akibatnya harga bergerak dengan aktif.

Jadi mengetahui kapan jam market dibuka akan sangat membantu Kita untuk mengetahui bagaimana pergerakan mata uang. Dan jangan lupa untuk menyamakan dengan mata uang yang Kita transaksikan. Sebagai contoh katakanlah Kita bertrading GBPUSD maka penting bagi Kita untuk mengetahui jam berapa market Inggris dibuka dan jam berapa market US dibuka. Kapan terjadi pertemuan kedua jam pembukaannya dan kapan market ditutup? Nah jika Kita bertrading USDJPY, maka kapan market inggris dibuka dan bagaimana kaitannya dengan trading Kita tidak masalah sama sekali. Sebaliknya Kita harus mengetahui kapan perdagangan Yen ramai dilakukan dan juga dengan USD.

Itu sebabnya jika Kita bertrading dengn mata uang negara-negara Eropa atau Inggris kebanyakan pergerakan terjadi pada malam hari. Jika pagi hari Kita melihat grafik GFPUSD, rasanya harga benar-benar lamban bergerak. Kebanyakan berita fundamental yang berkaitan dengan negara yang bersangkutan juga muncul pada jam-jam dimana marketnya dibuka. Tentu saja ini menambah keaktifan harga.
Sekarang yang menjadi pertanyaan jam-jam berapakah tepatnya market dibuka. Bagaimana jika Saya bertrading AUD? Jam berapa pasar AUD dibuka? Jangan khawatir, Belajar Forex telah menyediakan ringkasannya untuk Kita. Perhatikan gambar dibawah ini:

Daerah yang diberi warna hijau adalah jam dimana market dibuka. Untuk JPY misalnya, pasar dibuka dari pukul 07.00 hingga pukul 15.00 WIB atau jika diganti dengan format GMT menjadi pukul 00.00 – 07.00 GMT. Dengan demikian dapat dikatakan pada jam tersebut Yen aktif diperdagangkan. Sebaliknya untuk market USD, market dibuka pukul 20.00 hingga 04.00 WIB pagi hari. Itu sebabnya pada malam hari rasanya USD lebih aktif bergerak. Dari jam pembukaan market inilah Kita dapat mengetahui mengapa pasangan USDJPY kalah aktif dibandingkan dengan GBPUSD misalnya dalam perdagangan setiap harinya. Jawabnya ada pada saat pertemuan kedua market yang ada. Pada GBPUSD kedua market bertemu antara 20.00 hingga pukul 23.00 dimana kedua pasar dibuka. Sedangkan USDJPY tidak pernah mengalami jam dimana kedua market dibuka. Itu sebabnya GBPUSD sangat aktif pada jam 20.00 hingga 23.00 WIB sementara USDJPY tidak terlalu aktif sepanjang hari meski tidak dapat juga dikatakan tidur sama sekali.
Nah ini akan membantu Kita untuk menyesuaikan kapan jam terbaik dalam bertrading bagi Kita secara pribadi. Jika Kita adalah seorang karyawan yang bekerja dari pagi hingga sore hari sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk melihat pergerakan mata uang melalui kantor maka mungkin Kita dapat bertrading pada malam hari. Bukan saja membantu supaya konsentrasi pekerjaan Kita tidak terpecah ( sehingga si Boss marah-marah ) tapi juga pada malam hari harga bergerak lebih cepat sehingga waktu untuk menunggu harga mencapai titik Taking Profit menjadi lebih singkat. Bertradinglah pada mata uang Eropa dan US. Contohnya EURUSD, USDCHF atau GBPUSD.

Jika Kita adalah seorang pensiunan atau seorang ibu rumah tangga yang notabene memiliki cukup waktu mengamati pergerakan mata uang, tidak ada salahnya bertrading pada AUDUSD atau USDJPY yaitu negara-negara yang selisih waktunya tidak terlalu jauh dengan Indonesia atau Malaysia tempat dimana Kita tinggal.

Perlu dicatat juga bahwa kadangkala pergerakan yang cepat dari mata uang dan tingginya volatilitas tidak selalu menjamin bahwa Kita memperoleh profit. Jika Kita adalah seorang analis teknikal murni maka seringkali jam-jam pada saat market dibuka adalah jam-jam yang menjengkelkan sebab analisa teknikal Kita seringkali melenceng dikarenakan banyaknya isu-isu dan berita fundamental yang dapat menyebabkan harga bergerak dengan aktif sekali. Mereka yang bertrading dengan menggunakan analisa teknikal cenderung lebih menyukai situasi yang tenang dan dapat diprediksi oleh sejumlah indikator mereka. Itu sebabnya banyak yang bertrading bahkan di pagi hari yang meskipun pergerakan terjadi dengan lamban sekali tapi setidaknya mata uang dapat diprediksi dengan lebih baik. Nah dari sini, tentukan mau bagaimana Kita bertrading? Jika Kita lebih menyukai analisa teknikal, lebih baik hindari berita-berita fundamental yang muncul pada saat market buka. Bertradinglah justru pada saat market sedang tutup untuk mendapatkan hasil terbaik. Sebaliknya jika Kita menyukai sebuah keramaian dan percepatan menjadi faktor utama maka carilah jam-jam dimana market dibuka.

Producer Price Index (PPI) Input adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi (persentase dari kenaikan harga) dari barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan manufaktur. Kenaikan harga dari bahan baku yang dibeli akan dibebankan kepada konsumen. PPI disebut juga sebagai indikator terpercaya dalam mengukur tingkat inflasi konsumen.
Jika nilai PPI Input Selandia Baru naik maka nilai mata uang NZD akan mengalami kenaikan.

Jika nilai PPI Input Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Producer Price Index (PPI) Output adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi(tingkat kenaikan harga) oleh perusahaan manufaktur ketika menjual barang dan jasa.

Jika nilai PPI Output Selandia Baru naik maka nilai mata uang NZD akan mengalami kenaikan.

Jika nilai PPI Output Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP Jepang lebih rendah dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami penurunan.

Consumer Credit adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah dari cicilan hutang yang dibayar konsumen seperti cicilan kartu kredit dan pinjaman lainnya.
Jika nilai Consumer Credit AS lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang USD mengalami penurunan.

Pada pukul 06.30 WIB, Gubernur FED, Frederic Mishkin telah berpidato tentang Perekonomian AS di New York University.
Core Machinery Orders adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat permintaan barang akan mesin manufaktur diluar sejumlah barang yang terkait dengan siklus penjualan.

Jika nilai Core Machinery Orders Jepang lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.

Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Jika nilai Trade Balance AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Jika nilai Trade Balance Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Housing Starts adalah Indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah baru yang dibangun dalam per bulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan ijin yang diajukan untuk membangun rumah. Indikator yang satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian.
Jika nilai Housing Starts Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Pada malam hari nanti, Presiden European Central Bank (ECB), Jean-Claude Trichet akan berpidato mengenai pergantian anggota parlemen Uni Eropa.
Pada pukul 22.00 WIB, Ketua FED, Ben Bernanke akan menyampaikan pidato dengan judul : "Ketidakseimbangan Global: Perkembangan Terbaru dan Prospeknya" di Bundesbank, Berlin.
Reserve Bank of Australia (RBA) Annual Report adalah sebuah laporan tahunan yang berisi transaksi bank, laporan keuangan, dan managemen internal dari Bank Sentral Ausi.
Average Earnings Index (AEI) adalah sebuah indikator yang mengukur rata-rata upah, termasuk bonus yang dibayarkan kepada pekerja.
Jika nilai Average Earnings Index +Bonus Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Claimant Count Change adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pengangguran yang ingin mendapatkan tunjangan dari pemerintah pada bulan lalu.
Jika nilai Claimant Count Change Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Reserve Bank of New Zealand (RBNZ),sebagai bank sentral New Zealand merelease tingkat suku bunga sebanyak delapan kali dalam setahun.
Jika nilai suku bunga Selandia Baru sesuai dengan prediksi pasar maka nilai mata uang NZD tetap nilainya.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Selandia Baru lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami penurunan.
Core Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales Selandia Baru lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami penurunan.
Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) House Price Balance adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan harga rumah di Inggris.
Jika nilai RICS House Price Balance di Inggris lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang GBP mengalami penurunan.
Swiss National Bank (SNB) Governing Board selaku bank sentral Swiss merelease tingkat suku bunga nasional empat kali dalam setahun.
Jika nilai suku bunga Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Industrial Capacity Utilization Rate adalah sebuah indikator yang menghitung nilai SDA yang tersedia yang akan digunakan oleh perusahaan industri, pertambangan, dan konstruksi.
Jika nilai Industrial Capacity Utilization Rate Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Core Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto (Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja.
Jika nilai Current Account AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Import Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung persentase kenaikan harga (inflasi) dari barang-barang impor.
Jika nilai Import Price Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Labor Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat efisiensi produsen dalam memproduksi barang dan jasa.
Jika nilai Labor Productivity Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain)
Jika nilai Industrial Production AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
Capacity Utilization Rate adalah sebuah indikator suber daya alam yang tersedia dari sektor industri, pertambangan dan pertanian.
Jika nilai Capacity Utilization Rate AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Consumer Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sikap konsumen terhadap situasi saat ini dan dimasa mendatang.
Jika nilai Consumer Sentiment AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Pada pukul 06.00 WIB, mantan Ketua FED, Alan Greenspan telah diwawancarai pada acara '60 Minutes' pada TV CBS.
Siang hari yaitu pada pukul 11.00 WIB, mantan Ketua FED, Alan Greenspan akan diwawancarai kembali oleh wartawan dalam koran DUtch.
Sekretaris Bendahara negara, Henry Paulson akan menyampaikan pidato bersama dengan Menteri Keuangan Christine Lagarde, di Paris pada pukul 13.50 WIB.
Empire State Business Conditions Index adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan dari kondisi bisnis untuk sektor manufaktur untuk wilayah New York. Index ini dibuat berdasar survey untuk semua level bisnis utama. Jawaban responden dapat berupa naik, turun atau stagnan.
Jika nilai Empire State Business Conditions Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Foreign Securities Purchases adalah sebuah indikator yang menghitung nilai saham, obligasi, dan asset yang dibeli oleh investor asing di suatu negara.
Jika nilai Foreign Securities Purchases Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Malam hari yaitu pukul 22.00 WIB, Ketua Swiss National Bank (SNB), Jean-Pierre Roth akan menyampaikan pidato yang berjudul Le point sur la situation économique et monétaire" pada sebuah konferensi yang bertajuk Conférences publiques de la Villa Negroni, di Vezia.
Pada pukul 06.01 WIB pagi tadi, Komite Bendahara Negara Inggris telah mempublikasikan laporannya yang berjudul : "Kebijakan Moneter Bank of England : dalam sepuluh tahun terakhir".
Tertiary Industry Activity Index adalah sebuah indikator yang menghitung total pengeluaran/konsumsi di sektor jasa.
Jika nilai Tertiary Industry Activity Index untuk negara Jepang lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang Yen telah mengalami penurunan.
Mantan Ketau Fed, Alan Greenspan telah memberikan pernyataan pada wawancara di MSNBC pada pukul 08.00 WIB.
Pada pukul 10.10 WIB, Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA),Glenn Stevens akan menyampaikan pidatonya yang berjudul "Asia, Australia and Financial Markets" pada peresmian Asia Society AustralAsia Centre CEO Asia Update di Sydney.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Jika nilai Industrial Production Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Retail Price Index (RPI) adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat kenaikan harga saat konsumen membeli barang dan jasa. Perbedaannya dengan CPI adalah barang dan jasa yang dikonsumsi yang dihitung bersifat umum atau yang sering dikonsumsi.
Jika nilai RPI Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) Economic Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat sentimen para investor di negara Jerman.
Jika nilai German ZEW Economic Sentiment turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
PPI(Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga.
Jika nilai PPI AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Core PPI adalah sebuah indikator yang menghitung dari nilai PPI yang stabil nilainya. Nilainya didapat dari nilai PPI dikurangi dengan komponen makanan dan energi.
Jika nilai Core PPI AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
TIC Net Long-Term Transactions adalah data yang menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor asing dalam jangka panjang.
Jika nilai TIC Net Long-Term Transactions AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Nonfarm Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik.
Jika nilai Nonfarm Employment Perancis turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
Wholesale Sales adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pertumbuhan penjualan disektor penjualan besar.
Jika nilai Wholesale Sales Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Consumer Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sikap konsumen terhadap situasi saat ini dan dimasa mendatang.
Jika nilai Consumer Sentiment AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Zentrum für Europäische Wirtschaftsforschung (ZEW) Economic Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sentimen dari para investor berupa pesimis dan optimis terhadap iklim bisnis di negara itu.
Jika nilai German ZEW Economic Sentiment turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Core Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Confederation of British Industry (CBI) Industrial Trends Orders adalah sebuah indikator yang menghitung nilai barang yang dipesan oleh perusahaan manufaktur.
Jika nilai CBI Industrial Trends Orders naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Producer Price Index (PPI) Input adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi (persentase dari kenaikan harga) dari barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan manufaktur. Kenaikan harga dari bahan baku yang dibeli akan dibebankan kepada konsumen. PPI disebut juga sebagai indikator terpercaya dalam mengukur tingkat inflasi konsumen.
Jika nilai PPI Input Selandia Baru naik maka nilai mata uang NZD akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Swiss turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari jumlah upah yang dibayarkan oleh para pemilik usaha diluar sektor pertanian.
Jika nilai Average Earnings Index +Bonus Inggris tetap maka nilai mata uang GBP tidak akan banyak mengalami perubahan.
Claimant Count Change adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pengangguran yang ingin mendapatkan tunjangan dari pemerintah pada bulan lalu.
Jika nilai Claimant Count Change Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI AS tetap maka nilai mata uang USD tidak akan banyak mengalami perubahan.
Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI AS tetap maka nilai mata uang USD tidak akan banyak mengalami perubahan.
Empire State Business Conditions Index adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan dari kondisi bisnis untuk sektor manufaktur untuk wilayah New York. Index ini dibuat berdasar survey untuk semua level bisnis utama. Jawaban responden dapat berupa naik, turun atau stagnan.
Jika nilai Empire State Business Conditions Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Manufacturing Shipments adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pertumbuhan pengiriman barang oleh perusahaan manufaktur.
Jika nilai Manufacturing Shipments Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
TIC Net Long-Term Transactions adalah data yang menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor asing dalam jangka panjang.
Jika nilai TIC Net Long-Term Transactions AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Jika nilai Industrial Production AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Capacity Utilization Rate adalah sebuah indikator suber daya alam yang tersedia dari sektor industri, pertambangan dan pertanian.
Jika nilai Capacity Utilization Rate AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Bank of Japan (BOJ) Monetary Policy Committee merelease tingkat suku bunga Jepang setiap bulan. Tingkat suku bunga yang direlase adalah untuk jangka pendek atau setidaknya hanya berlaku satu bulan.
Jika suku bunga Jepang tetap maka nilai mata uang Yen tidak akan mengalami perubahan.
Gubernur Bank of Japan (BOJ), Toshihiko Fukui akan berpidato seputar pengumuman tingkat suku bunga yang baru saja direlease.
Employment Level adalah sebuah indkator yang menghitung jumlah pekerja paruh dan juga penuh waktu pada periode sebelumnya. Indikator ini juga terkait dengan Consumer Spending dimana jika jumlah orang yang bekerja naik maka nilai konsumsi diindikasikan juga akan meningkat.
Jika nilai Employment Level Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
Business Investment adalah sebuah indikator yang mengukur total pengeluaran dari semua sektor bisnis disuatu negara.
Jika nilai Business Investment Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Corporate Profits adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan laba sebelum pajak dari seluruh aktifitas normal bisnis, dikurangi beban bunga atas hutang dan juga semua penyesuaian-penyesuaian lainnya.
Jika nilai Corporate Profits Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Housing Starts adalah Indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah baru yang dibangun dalam per bulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan ijin yang diajukan untuk membangun rumah. Indikator yang satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian.
Jika nilai Housing Starts AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Foreign Securities Purchases adalah total nilai sekuritas(saham), obligasi, dan aset(harta) pemerintah dalam negeri yang dibeli oleh investor asing.
Jika nilai Foreign Securities Purchases Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Visitor Arrivals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah wisatawan luar negeri yang datang sementara waktu. Sektor turis dan wisata juga merupakan asset berharga bagi suatu negara dan juga sumber pemasukan yang tidak sedikit bagi perekonomian nasional. Hampir 10% dari penduduk di banyak negara didunia bekerja disektor industri dan pariwisata, dan menurut survey 10% dari GDP diperoleh dari sektor parwisata.
Jika nilai Visitor Arrivals Selandia Baru turun maka nilai mata uang NZD akan mengalami penurunan.
PPI(Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga.
Jika nilai PPI Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
Capital Spending adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat pengeluaran dari sektor bisnis swasta.
Jika nilai Capital Spending Jepang turun maka nilai mata uang Yen akan mengalami penurunan.
Building Approvals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah baru di suatu negara.
Jika nilai Building Approvals Ausi lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang AUD akan mengalami kenaikan.
Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang biasa digunakan oleh negara Swiss. PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika nilai SVME PMI turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI dari sektor Industri. Sama dengan PMI, indikator ini didapat dari survey terhadap para Manajer Pembelian.
Jika nilai Manufacturing PMI Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Interest Rate Statement biasanya merupakan kebijakan puncak sebuah bank sentral dalam mengantisipasi nilai inflasi. Pada umumnya bila inflasi naik maka bank setral akan menaikan suku bunga untuk menahannya naik lebih tinggi. Kenaikan interest rate biasanya juga memicu naiknya nilai tukar mata uang negara yang bersangkutan.

Services PMI digunakan untuk mengukur tingkat pembelian para purchasing manager khusus pada bidang jasa. Bila Amerika mempunyai Chicago PMI, indikator satu ini dikeluarkan oleh negara Inggris Raya. Bila Services PMI naik biasanya akan menyebabkan GBP menguat.

ADP Non Farm Employment Change dapat dikatakan sebagai "raport bayangan" Non Farm Payrolls sebelum dikeluarkannya rilis resmi oleh pemerintah. Indikator ini dikeluarkan oleh sebuah lembaga survey bernama Automatic Data Processing (ADP) pada hari Rabu sebelum rilis Non Farm pada hari Jumat berikutnya dikeluarkan. Bila nilai ADP naik maka mata uang negara yang bersangkutan cenderung menguat.

Pidato oleh Robert Steel kali ini akan membahas apa yang telah terjadi berhubung besarnya imbas kredit macet subprime yang terjadi belakangan ini. Tidak ada patokan pasti mengenai pidato ini dah Kita harus berjaga-jaga mengikuti kemana pasar bergerak apabila hendak membuka posisi.
British Retail Consortium (BRC) Retail Sales Monitor adalah sebuah indikator yang mengukur nilai perubahan penjualan tertinggi pada sejumlah toko yang sama dengan tidak memasukan jumlah toko yang dubuka pada tahun lalu.
Jika nilai BRC Retail Sales Monitor lebih tinggi dari nilai predksi pasar maka nilai mata uang GBP mengalami kenaikan.
GDP(Gross Domestic Product) adalah sebuah indikator yang mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.
Jika nilai GDP Ausi lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang AUD mengalami kenaikan.
Jika nilai GDP Swiss tetap maka nilai mata uang CHF tidak akan mengalami perubahan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang menghitung aktifitas bisnis dari manajer pwmbelian dari sektor manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Prices adalah sebuah indikator yang menghitung inflasi bulanan dari barang dan jasa yang dibeli oleh seluruh perusahaan manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Prices AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Beige Book adalah sebuah laporan yang dikeluarkan oleh FED tentang kebijakan ekonomi dan tingkat suku bunga AS.

Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change Ausi lebih tinggi dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD akan mengalami kenaikan.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate Ausi sama dengan prediksi pasar maka nilai mata uang AUD akan tetap nilainya.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain)
Jika nilai Industrial Production Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Manufacturing Production adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat output yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur. Ada 13 komponen yang termasuk dalam indikator ini. Sejauh ini, output industri manufaktur 'menyumbang' 80% dari total output industri nasional.
Jika nilai Manufacturing Production Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) mengumumkan tingkat suku bunga nasional setiap bulannya.
Jika nilai Suku Bunga Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Bank Sentral Uni Eropa, European Central Bank (ECB) Governing Council merelase tingkat suku bunga negara union itu setiap bulannya.
Jika nilai Suku Bunga Uni Eropa tetap maka nilai mata uang Euro akan tetap nilainya.
Presiden European Central Bank (ECB),Jean-Claude Trichet akan berpidato tentang tingkat suku bunga yang telah diumumkan pada pukul 19.30 WIB di Frankfurt, Jerman.
Jika nilai Nonfarm Productivity AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Unit Labor Costs adalah sebuah indikator yang mengukur level korelasi antara upah per jam dengan produktivitas, atau juga output per jam dikurangi inflasi.
Jika nilai Unit Labor Costs AS turun maka nilai mata uang USD akan turun nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengtalami penurunan.
Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur level aktivitas dari para manager pembelian dalam membeli sektor jasa.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan turun nilainya.
Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sektor perekonomian yang tersedia.
Jika nilai Ivey PMI naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Gubernur FED, Rkitall Kroszner akan menyampaikan pidato yang berjudul "Analyzing and Assessing Financial Crises" pada konfrensi San Francisco Fed's Asian Banking di San Francisco pada pukul 22.30 WIB.
Jangan lupa, hari ini juga ada sebuah berita besar bagi investor Forex di seluruh dunia : Pesta Non Farm Payroll/Nonfarm Employment Change yang akan direlease satu bulan sekali setiap hari Jumat minggu pertama jam 19.30 WIB. Pergerakan akibat berita itu bisa menimbulkan kejutan berupa naik turun yang cukup signifikan. Kita dapat membuat eksperimen di Demo Account untuk efek dari berita ini, terutama untuk mata uang yang dipasangkan dengan USD.
Pada pukul 13.50 WIB, Presiden European Central Bank (ECB), Jean-Claude Trichet akan berpidato tentang : "The ECB and Its Watchers IX” dalam sebuah konfrensi, di Frankfurt, Jerman.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Jika nilai Unemployment Rate AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
Nonfarm Employment Change(Non Farm Payroll) adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya pair mata uang yang terkait dengan USD.
Jika nilai Nonfarm Employment Change(Non Farm Payroll) AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari jumlah upah yang dibayarkan oleh para pemilik usaha diluar sektor pertanian.
Jika nilai Average Hourly Earnings AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
National Association of Home Builders (NAHB) Housing Market Index (HMI) adalah sebuah index yang menghitung nilai permintaan rumah tinggal yang baru.
Jika nilai NAHB Housing Market Index sama dengan prediksi pasar maka nilai mata uang USD tetap nilainya.
Federal Open Market Committee (FOMC) merelease tingkat suku bunga Amerika Serikat delapan kali dalam setahun. Jika ada tekanan inflasi biasanya bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga lokal.
Jika nilai suku bunga AS lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang USD mengalami penurunan.
Bank of Japan (BOJ) Monetary Policy Committee merelease tingkat suku bunga Jepang setiap bulan. Tingkat suku bunga yang direlase adalah untuk jangka pendek atau setidaknya hanya berlaku satu bulan.
Jika tingkat suku bunga Jepang tetap maka nilai mata uang Yen akan tetap nilainya.
Gubernur Bank of Japan (BOJ), Toshihiko Fukui direncanakan akan berpidato seputar tingkat suku bunga yang akan segera direlease hari ini oleh Monetary Policy Committee (MPC).
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Swiss naik maka nilai mata uang CHF akan mengalami kenaikan.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) Meeting Minutes adalah sebuah pertemuan yang membicarakan tingkat suku bunga yang berlaku di negara Inggris untuk beberapa waktu terakhir ini.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI Kanada tetap maka nilai mata uang CAD akan tetap nilainya.
Jika nilai CPI AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI Kanada tetap maka nilai mata uang CAD akan tetap nilainya.
Jika nilai Core CPI AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
Housing Starts adalah Indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah baru yang dibangun dalam per bulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan ijin yang diajukan untuk membangun rumah. Indikator yang satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian.
Jika nilai Housing Starts AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Energy Information Administration's (EIA) Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat kenaikan kapasitas minyak mentah pada perusahaan minyak di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto (Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja.
Jika nilai Current Account Selandia Baru turun maka nilai mata uang NZD mengalami penurunan.
Business Survey Index (BSI) Manufacturing Conditions adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis pada perusahaan manufaktur terkemuka di suatu negara.
Jika nilai BSI Large Manufacturing Conditions di Jepang naik maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan berpidato pada peresmian "50 tahun Bundesbank,” di Frankfurt, Jerman pada pukul 12.30 WIB.
Pada pukul 14.00 WIB, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Toshihiko Fukui akan berpidato pada konvensi Japan Securities Dealers Association di Tokyo.
PPI(Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga.
Jika nilai PPI Swiss tetap maka nilai mata uang CHF akan tetap nilainya.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) dan Gubernur Bank Sentral Inggris, Mervyn King akan mengadakan rapat dan juga menyampaikan pidato Komite Bendahara Parlemen pukul 15.45 WIB.
Confederation of British Industry (CBI) Industrial Trends Orders adalah sebuah index yang menghitung total pembelian barang oleh perusahaan manufaktur.
Jika nilai CBI Industrial Trends Orders Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Wholesale Sales adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pertumbuhan penjualan disektor penjualan besar.
Jika nilai Wholesale Sales Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Ketua FED Ben Bernanke akan berpidato tentang masalah subprime mortgage pada pertemuan House Financial Services Committee pada pukul 21.00 WIB.
Pada pukul 16.00 WIB, Gubernur FED dan anggota FOMC akan berpidato tentang kebijakan moneter yang bertempat di Deutsche Bundesbank, Frankfurt.
Pada pukul 19.00 WIB, Gubernur FED dan anggota FOMC akan berpidato tentang sejarah dari kebijakan moneter yang bertempat di Deutsche Bundesbank, Frankfurt.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Core Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.

Presiden European Central Bank (ECB), Jean-Claude Trichet akan berpidato dalam acara talk show Dialogue européen sur l’euro yang bekerja sama dengan Fondation Jean Monnet pour l’Europe in Lausanne, di Switzerland pada pukul 22.00 WIB.
Pada pukul 00.00 WIB, Ketua FED Ben Bernanke telah berpidato tentang manfaat pendidikan ekonomi dalam pertemuan bertajuk Chamber of Commerce Education and Workforce Summit, di Washington DC
Information and Forschung (Ifo) Business Climate Index adalah sebuah indikator yang mengukur psikologi bisnis saat ini dari sejumlah CEO dari perusahaan manufaktur, konstruksi, perdagangan besar dan ritel.
Jika nilai German Ifo Business Climate Index turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
Information and Forschung (Ifo) Business Expectations Index adalah sebuah indikator yang mengukur mood(psikologi) kondisi bisnis dimasa mendatang.
Jika nilai German Ifo Business Expectations Index turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
S&P/Case-Shiller US National Home Price Index adalah sebuah indikator yang mengukur rata-rata perubahan harga rumah tinggal di suatu negara.
Jika nilai National Home Price Index AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Existing Home Sales adalah sebuah indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah yang terjual pada bulan lalu.
Jika nilai Existing Home Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Consumer Confidence adalah sebuah index yang mengukur mood konsumen terhadap prospek perekonomian di suatu negara di masa mendatang.
Jika nilai Consumer Confidence AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Pagi tadi yaitu pada pukul 03.05 WIB, Gubernur Bank of Canada (BOC), David Dodge telah menyampaikan pidato yang berjudul "Turbulence in credit markets: Causes, effects, and lessons to be learned" di gedung Vancouver Board of Trade, di Vancouver, Kanada.
Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance Selandia Baru lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami kenaikan.
Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto (Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja.
Jika nilai Current Account Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Leading Index adalah sebuah indikator ekonomi yang perhitungannya menggabungkan sepuluh indikator ekonomi penting yaitu rata-rata jam kerja mingguan, jumlah permintaan, ekspektasi konsumen, penjualan rumah, harga saham, dan tingkat suku bunga.
Jika nilai Leading Index Swiss turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Durable Goods Orders adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah permintaan bahan baku oleh perusahaan manufaktur domestik. Bahan baku yang dipesan adalah bahan baku yang mempunyai umur ekonomis yang lebih dari 3 tahun seperti komponen mobil, komputer, alat-alat berat, dan pesawat terbang.
Jika nilai Durable Goods Orders AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Core Durable Goods Orders adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari Core Durable Goods Orders. Nilainya didapat dari total Durable Goods Orders dikurangi dengan komponen bahan baku untuk sektor Transportasi.
Jika nilai Core Durable Goods Orders AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Energy Information Administration's (EIA) Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat kenaikan kapasitas minyak mentah pada perusahaan minyak di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Malam nanti pada jam 22.10 WIB Presiden European Central Bank (ECB), Jean-Claude Trichet akan berpidato dalam pertemuan ABP European Pension Summit, di Belkita.
Nationwide House Prices adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan rata-rata harga rumah di Inggris. Indikator ini merupakan indikator utama dalam mengukur tingkat kenaikan harga (inflasi) di sektor perumahan.
Jika nilai Nationwide House Prices Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Realized adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan sektor ritel berdasarkan pendapat para CEO perusahaan mengenai kenaikan atau penurunan penjualan sektor ritel perusahaannya pada tahun lalu. Komponen Retail Sales merupakan sebuah komponen terbesar dalam konsumsi nasional.
Jika nilai CBI Distributive Trades Realized Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP Annualized AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
New Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah rumah baru yang juga telah dijual pada bulan lalu.
Jika nilai New Home Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP Selandia Baru lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami kenaikan.
Jika nilai GDP Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Pada pukul 06.00 WIB, Gubernur FED Frederic Mishkin telah berpidato tentang "Globalisasi, Performa Makroekonomi dan Kebijakan Moneter" pada konfrensi Domestic Prices Integrated World Economy Conference, di Washington DC.
Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI Jepang sama dengan nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen tetap nilainya.
Core CPI Tokyo adalah sebuah indikator yang menghitung Core CPI dari ibukota negara saja yaitu Tokyo. Tokyo adalah cerminan dari Core CPI Nasional Jepang. Para trader lebih memperhatikan trend dalam Core CPI Tokyo.
Jika nilai Core Tokyo CPI lebih rendah dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami penurunan.
Overall Household Spending adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah uang yang dibelanjakan setiap rumah tangga untuk membeli barang dan jasa. Nilai konsumsi nasional merupakan sebuah faktor yang cukup untuk menggerakan perekonomian dan juga "penyumbang" setengah dari nilai GDP.
Jika nilai Overall Household Spending Jepang lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Jika nilai Industrial Production Jepang lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Jepang lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Core Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi dari sisi konsumen saat membeli barang dan jasa dikurangi dengan sektor makanan dan energi.
Jika nilai Core PCE Price Index AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
Personal Spending adalah sebuah indikator yang mengukur jumlah konsumsi masyarakat untuk membeli barang dan jasa.
Jika nilai Personal Spending AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
Chicago Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan bisnis di wilayah Chicago. Indikator ini didapat berdasarkan survey terhadap sejumlah manajer pembelian yang berpendapat tentang naik atau turunnya setiap aktifitas perusahaannya.
Jika nilai Chicago PMI turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Consumer Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sikap konsumen terhadap situasi saat ini dan dimasa mendatang.
Jika nilai Consumer Sentiment AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Tankan Large Manufacturers Index adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis dari seluruh perusahaan manufaktur di Jepang. Sektor yang menjadi perhatian adalah penawaran dan permintaan barang, harga, penjualan, dan kondisi tenaga kerja.
Jika nilai Tankan Large Manufacturers Index lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Tankan Lg. Non-Manufacturers Index adalah indikator yang menghitung kondisi bisnis dari seluruh perusahaan jasa di Jepang. Bidang yang disurvey sama seperti indikator Tankan Large Manufacturers Index.
Jika nilai Tankan Large Non-Manufacturers Index lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang biasa digunakan oleh negara Swiss. PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika nilai SVME PMI turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI dari sektor Industri. Sama dengan PMI, indikator ini didapat dari survey terhadap para Manajer Pembelian.
Jika nilai Manufacturing PMI Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang menghitung aktifitas bisnis dari manajer pwmbelian dari sektor manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Prices adalah sebuah indikator yang menghitung inflasi bulanan dari barang dan jasa yang dibeli oleh seluruh perusahaan manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Prices AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Pada pukul 14.35 WIB, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan menyampaikan pidatonya yang berjudul :"Proses Integrasi ekonomi dan keuangan di Uni Eropa" dalam sebuah konferensi yang bertajuk "EMU Governance and euro changeover - Malta on the path to the euro" , di Malta.
Pending Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah yang dibangun seperti rumah tinggal, kondominium dan toko koperasi.
Jika nilai Pending Home Sales AS naik maka nilai mata uang AS akan mengalami kenaikan.
Reserve Bank of Australia (RBA) Board merelase tingkat suku bunga untuk negara Kangguru setiap bulan. Kenaikan tingkat suku bunga menimbulkan suatu kejutan besar bagi para investor dan para trader baik sebelum maupun sesudah berita tentang suku bunga direlease.
Jika nilai suku bunga Ausi sesuai dengan prediksi pasar maka nilai mata uang AUD tetap nilainya.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Ausi lebih tinggi dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD naik nilainya.
Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance Ausi lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD turun nilainya.
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika nilai ADP Nonfarm Employment Change AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur level aktivitas dari para manager pembelian dalam membeli sektor jasa.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Energy Information Administration's (EIA) Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang dirilis mingguan yang mengukur kenaikan persediaan minyak mentah untuk dijual yang dimiliki perusahaan terkemuka di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Building Approvals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah baru di suatu negara.
Jika nilai Building Approvals Ausi turun maka nilai mata uang AUD akan mengalami penurunan.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) mengumumkan tingkat suku bunga nasional setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Bank Sentral Uni Eropa, European Central Bank (ECB) Governing Council merelase tingkat suku bunga negara union itu setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Uni Eropa tetap maka nilai mata uang Euro akan tetap nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Factory Orders adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.
Jika nilai Factory Orders AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sumber ekonomi yang tersedia.
Jika nilai Ivey PMI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Pada pukul 19.30 WIB, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan berpidato seputar nilai suku bunga yang baru saja diumumkan.
Tankan Large Manufacturers Index adalah sebuah indikator yang mengukur kondisi bisnis dari seluruh perusahaan manufaktur di Jepang. Sektor yang menjadi perhatian adalah penawaran dan permintaan barang, harga, penjualan, dan kondisi tenaga kerja.
Jika nilai Tankan Large Manufacturers Index lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Tankan Lg. Non-Manufacturers Index adalah indikator yang menghitung kondisi bisnis dari seluruh perusahaan jasa di Jepang. Bidang yang disurvey sama seperti indikator Tankan Large Manufacturers Index.
Jika nilai Tankan Large Non-Manufacturers Index lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami kenaikan.
Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang biasa digunakan oleh negara Swiss. PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika nilai SVME PMI turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI dari sektor Industri. Sama dengan PMI, indikator ini didapat dari survey terhadap para Manajer Pembelian.
Jika nilai Manufacturing PMI Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang menghitung aktifitas bisnis dari manajer pwmbelian dari sektor manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Prices adalah sebuah indikator yang menghitung inflasi bulanan dari barang dan jasa yang dibeli oleh seluruh perusahaan manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing Prices AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Pada pukul 14.35 WIB, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan menyampaikan pidatonya yang berjudul :"Proses Integrasi ekonomi dan keuangan di Uni Eropa" dalam sebuah konferensi yang bertajuk "EMU Governance and euro changeover - Malta on the path to the euro" , di Malta.
Reserve Bank of Australia (RBA) Board merelase tingkat suku bunga untuk negara Kangguru setiap bulan. Kenaikan tingkat suku bunga menimbulkan suatu kejutan besar bagi para investor dan para trader baik sebelum maupun sesudah berita tentang suku bunga direlease.
Jika nilai suku bunga Ausi sesuai dengan prediksi pasar maka nilai mata uang AUD tetap nilainya.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Ausi lebih tinggi dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD naik nilainya.
Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance Ausi lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD turun nilainya.
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika nilai ADP Nonfarm Employment Change AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur level aktivitas dari para manager pembelian dalam membeli sektor jasa.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Energy Information Administration's (EIA) Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang dirilis mingguan yang mengukur kenaikan persediaan minyak mentah untuk dijual yang dimiliki perusahaan terkemuka di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Building Approvals adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan jumlah rumah baru di suatu negara.
Jika nilai Building Approvals Ausi turun maka nilai mata uang AUD akan mengalami penurunan.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) mengumumkan tingkat suku bunga nasional setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Bank Sentral Uni Eropa, European Central Bank (ECB) Governing Council merelase tingkat suku bunga negara union itu setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Uni Eropa tetap maka nilai mata uang Euro akan tetap nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Factory Orders adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.
Jika nilai Factory Orders AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sumber ekonomi yang tersedia.
Jika nilai Ivey PMI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Pada pukul 19.30 WIB, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan berpidato seputar nilai suku bunga yang baru saja diumumkan.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Jika nilai Unemployment Rate AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Nonfarm Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya pair mata uang yang terkait dengan USD.
Jika nilai Nonfarm Employment Change atau yang juga dikenal sebagai Non Farm Payroll AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari jumlah upah yang dibayarkan oleh para pemilik usaha diluar sektor pertanian.
Jika nilai Average Hourly Earnings AS tetap maka nilai mata uang USD akan mengalami tetap nilainya.
Salah seorang Gubernur FED, Donald Kohn akan berpidato pada pertemuan Greater Philadelphia Chamber of Commerce Annual Meeting, di Philadelphia pada pukul 20.10 WIB.
Reserve Bank of New Zealand (RBNZ),sebagai bank sentral New Zealand merelease tingkat suku bunga sebanyak delapan kali dalam setahun.
Jika nilai suku bunga Selandia Baru sama dengan prediksi pasar maka nilai mata uang NZD tetap nilainya.
Pada pukul 03.30 WIB pagi tadi, pejabat Bank of Canada (BOC) Mark Carney telah menyampaikan pidatonya dalam sebuah pertemuan yang bertajuk Standing Committee on Finance di Kanada.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Jika nilai Industrial Production Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Manufacturing Production adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat output yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur. Ada 13 komponen yang termasuk dalam indikator ini. Sejauh ini, output industri manufaktur 'menyumbang' 80% dari total output industri nasional.
Jika nilai Manufacturing Production Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) mengumumkan tingkat suku bunga nasional setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
European Central Bank (ECB) Governing Council sebagai Bank Sentral Uni Eropa merelease tingkat suku bunga Uni Eropa setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga Uni Eropa tetap maka nilai mata uang Euro akan tetap nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Nanti malam, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan berpidato tentang tingkat suku bunga Uni Eropa yang baru saja direlease. Pertemuan itu sendiri akan dilaksanakan di Frankfurt, Jerman.
Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sektor perekonomian yang tersedia.
Jika nilai Ivey PMI turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Pada pukul 23.00 WIB, Gubernur Bank of Canada (BOC) David Dodge bersama Paul Jenkins akan berpidato pada pertemuan Standing Senate Committee on Banking, Trade and Commerce, di Ottawa, Kanada.
Bank Sentral Ausi, Reserve Bank of Australia (RBA) Board merelease tingkat suku bunga setiap bulan kecuali pada bulan Januari.
Jika nilai suku bunga Ausi sama dengan nilai prediksi pasar maka nilai mata uang AUD tetap nilainya.
GDP(Gross Domestic Product) adalah sebuah indikator yang mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.
Jika nilai GDP Ausi sama dengan nilai prediksi pasar maka nilai mata uang AUD tetap nilainya.
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika nilai ADP Nonfarm Employment Change turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Nonfarm Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur produksi nasional dari barang dan jasa diluar sektor pertanian.
Jika nilai Nonfarm Productivity AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur level aktivitas dari para manager pembelian dalam membeli sektor jasa.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing Index turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Factory Orders adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.
Jika nilai Factory Orders AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Pada pukul 15.30 WIB, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan menyampaikan pidatonya dalam simposium Jurnalisme Konvent für Deutschland, di Berlin, Jerman.
Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP Jepang lebih rendah dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen telah mengalami penurunan.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Jika nilai Unemployment Rate AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Nonfarm Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya pair mata uang yang terkait dengan USD.
Jika nilai Nonfarm Employment Change (Non Farm Payroll) AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Average Earnings Index (AEI) adalah sebuah indikator yang mengukur rata-rata upah, termasuk bonus yang dibayarkan kepada pekerja.
Jika nilai Average Hourly Earnings AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Consumer Sentiment adalah sebuah indikator yang mengukur sikap konsumen terhadap situasi saat ini dan dimasa mendatang.
Jika nilai Consumer Sentiment AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Core Machinery Orders adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat permintaan barang akan mesin manufaktur diluar sejumlah barang yang terkait dengan siklus penjualan.
Jika nilai Core Machinery Orders Jepang lebih tinggi dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen telah mengalami kenaikan.
Home Loans adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan dari para pemilik rumah untuk mencicil atau melunasi kredit rumah yang diambilnya.
Jika nilai Home Loans Ausi lebih rendah dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang AUD telah mengalami penurunan.
Producer Price Index (PPI) Input adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat inflasi (persentase dari kenaikan harga) dari barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan manufaktur. Kenaikan harga dari bahan baku yang dibeli akan dibebankan kepada konsumen. PPI disebut juga sebagai indikator terpercaya dalam mengukur tingkat inflasi konsumen.
Jika nilai PPI Input Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Housing Starts adalah data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan baru per bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan dari jumlah aplikasi dan ijin (permits) untuk pembangunan rumah. Data ini termasuk indikator utama. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk memicu perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat pertumbuhan. Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan tumbuhnya perekonomian. Peningkatan bulanan yang melebihi perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya tekanan inflasi.
Jika nilai Housing Starts Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.

Pending Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan pemesanan rumah, kondominium dan mini kondominium disuatu negara.
Jika nilai Pending Home Sales AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Pada pukul 00.00, Gubernur Bank of Canada (BOC) David Dodge telah selesai berpidato dalam sebuah pertemuan yang bertajuk Empire Club of Canada, di Toronto.
Siang nanti pukul 14.00 WIB Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens akan berpidato dalam sebuah pertemuan Sydney Institute, di Sydney.
Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
ZEW Current Situation dan Economic Sentiment adalah hasil survey dari lembaga riset ZEW Jerman yang memberikan gambaran dan penilaian mengenai kondisi perekonomian saat ini serta gambaran ke depan.
Jika nilai German ZEW Economic Sentiment turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
Federal Open Market Committee (FOMC) merelease tingkat suku bunga Amerika Serikat delapan kali dalam setahun. Jika ada tekanan inflasi biasanya bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga lokal.
Jika tingkat suku bunga AS sama dengan prediksi pasar maka nilai mata uang USD tetap nilainya.
Average Earnings Index (AEI) adalah sebuah indikator yang mengukur rata-rata upah, termasuk bonus yang dibayarkan kepada pekerja.
Jika nilai Average Earnings Index +Bonus untuk negara Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Claimant Count Change adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pengangguran yang ingin mendapatkan tunjangan dari pemerintah pada bulan lalu.
Jika nilai Claimant Count Change Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change Eropa naik maka nilai mata uang Euro akan mengalami kenaikan.
Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Jika nilai Trade Balance Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Import Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung persentase kenaikan harga (inflasi) dari barang-barang yang diimpor.
Jika nilai Import Price Index AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Selandia Baru lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami penurunan.
Jika nilai Retail Sales AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Core Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan Retail Sales yang nilainya tetap. Nilainya didapat dari nilai Retail Sales dikurangi dengan total penjualan mobil di negara tersebut. Sektor penjualan mobil dinilai tidak tetap nilainya.
Jika nilai Core Retail Sales Selandia Baru lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami penurunan.
Jika nilai Core Retail Sales AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Royal Institution of Chartered Surveyors (RICS) House Price Balance adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan harga rumah di Inggris.
Jika nilai RICS House Price Balance lebih rendah dari prediksi pasar maka nilai mata uang GBP mengalami penurunan.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change Ausi lebih tinggi dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD mengalami kenaikan.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate Ausi lebih tinggi dari prediksi pasar maka nilai mata uang AUD mengalami penurunan.
Swiss National Bank (SNB) Governing Board selaku bank sentral Swiss merelease tingkat suku bunga nasional empat kali dalam setahun.
Jika nilai suku bunga Swiss tetap maka nilai mata uang CHF akan tetap nilainya.
PPI(Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga.
Jika nilai PPI AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Core PPI adalah sebuah indikator yang menghitung dari nilai PPI yang stabil nilainya. Nilainya didapat dari nilai PPI dikurangi dengan komponen makanan dan energi.
Jika nilai Core PPI AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Labor Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat efisiensi pekerja dalam memproduksi barang dan jasa diluar sektor pertanian.
Jika nilai Labor Productivity Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Manufacturing Shipments adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pertumbuhan pengiriman barang oleh perusahaan manufaktur.
Jika nilai Manufacturing Shipments Kanada tetap maka nilai mata uang CAD akan tetap nilainya.
Tertiary Industry Activity Index adalah sebuah indikator yang menghitung total pengeluaran/konsumsi di sektor jasa.
Jika nilai Tertiary Industry Activity Index Jepang lebih rendah dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang Yen mengalami penurunan.
Rightmove House Price Index adalah sebuah indikator yang menghitung rata-rata perubahan harga rumah dalam satu bulan disuatu negara.
Jika nilai Rightmove House Price Index Inggris turun maka nilai mata uang GBP mengalami penurunan.
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain)
Jika nilai Industrial Production Swiss turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Empire State Business Conditions Index adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan dari kondisi bisnis untuk sektor manufaktur untuk wilayah New York. Index ini dibuat berdasar survey untuk semua level bisnis utama. Jawaban responden dapat berupa naik, turun atau stagnan.
Jika nilai Empire State Business Conditions Index AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto (Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja.
Jika nilai Current Account AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Foreign Securities Purchases adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah asset lokal yang dikuasai oleh investor asing disuatu negara.
Jika nilai Foreign Securities Purchases Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
TIC Net Long-Term Transactions adalah data yang menghitung jumlah arus modal yang masuk dari para investor asing dalam jangka panjang.
Jika nilai TIC Net Long-Term Transactions AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan.
Pada pukul 22.00 WIB sejumlah Gubernur FED akan membuka pertemuan untuk membahas amandemen tentang kebijakan kredit perumahan AS.
Pada pukul 07.30 pagi tadi, pejabat Bank Sentral Ausi melakukan pertemuan yang bertajuk Reserve Bank of Australia (RBA) Meeting Minutes untuk membahas tingkat suku bunga selama beberapa waktu terakhir.
Business Confidence adalah sebuah indikator yang menghitung kondisi dari sektor manufaktur, rancang-bangun, perdagangan besar, ritel, dan perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa.
Jika nilai Business Confidence Selandia Baru turun maka nilai mata uang NZD akan mengalami penurunan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales Swiss turun maka nilai mata uang CHF akan mengalami penurunan.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Jika nilai CPI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Core CPI(Consumer Price Index) adalah sebuah indikator yang menghitung nilai tetap dari CPI. Nilainya didapat dari total CPI dikurangi dengan komponen makanan segar. Nilai makanan segar dinilai membuat trend inflasi CPI menjadi sering berubah-ubah nilainya.
Jika nilai Core CPI Inggris naik maka nilai mata uang GBP akan mengalami kenaikan.
Jika nilai Core CPI Kanada naik maka nilai mata uang CAD akan mengalami kenaikan.
Trade Balance adalah suatu indikator yang menghitung ekspor bersih disuatu negara. Nilai Ekspor bersih didapat dari nilai ekspor dikurangi dengan nilai impor.
Jika nilai Trade Balance Uni Eropa turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
Sore nanti yaitu pada pukul 17.45 WIB Gubernur Bank of England (BOE) Mervyn King dan salah satu pejabat MPC John Gieve akan berpidato tentang Stabilitas Keuangan dan transparansinya dalam pertemuan yang bertajuk Parliament’s Treasury Committee.
Housing Starts adalah Indikator ekonomi yang menghitung jumlah rumah baru yang dibangun dalam per bulannya. Sebagian besar data surveinya didapat dari aplikasi dan ijin yang diajukan untuk membangun rumah. Indikator yang satu ini biasanya bukan merupakan salah satu penggerak utama market. Namun, karena dapat mendeteksi tren perekonomian, data Housing Starts dianggap sebagai salah satu indikator penting. Penurunan pada Housing Starts menunjukkan melambatnya perekonomian.
Jika nilai Housing Starts AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits AS turun maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.
Pada pukul 00.30 WIB, Gubernur Swiss National Bank (SNB) Thomas Jordan telah menyampaikan pidatonya yang berjudul "Fallende Immobilienpreise in den USA," di Chur, Swiss.
Dalam waktu bersamaan Ketua Umum Swiss National Bank (SNB) Philip Hildebrand juga telah menyampaikan pidatonya yang berjudul "The Challenge of Sovereign Wealth Funds" dalam pertemuan nternational Center for Monetary and Banking Studies, di Geneva, Swiss.
German Ifo Business Climate Index adalah indikator ukuran yang menggambarkan keinginan perusahaan industri, konstruksi, borongan dan eceran dalam berinvestasi di Jerman. Komunitas yang terlibat telah mencapai 7000 perusahaan yang memprediksi iklim investasi selama enam bulan kedepan. Indeks ini hampir sama dengan ZEW. Indeks IFO berkisar antara -100 sampai dengan 100.
Jika nilai German Ifo Business Climate Index turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
German Information and Forschung (Ifo) Business Expectations Index adalah sebuah indikator yang mengukur nilai respon sejumlah perusahaan terhadap prospek perekonomian di masa mendatang.
Jika nilai German Ifo Business Expectations Index turun maka nilai mata uang Euro akan mengalami penurunan.
Pada pukul 16.00 WIB sore nanti, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet akan menyampaikan pernyataan Testimoni per tiga bulanan sebelum dimulainya pertemuan Quarterly Testimony before the EU Committee on Economic and Monetary Affairs, di Brussels.
Bank of England (BOE) Monetary Policy Committee (MPC) Meeting Minutes adalah sebuah pertemuan yang membahas tingkat suku bunga yang baru saja diumumkan nilainya baru-baru ini.
Confederation of British Industry (CBI) Distributive Trades Realized adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan sektor ritel berdasarkan pendapat para CEO perusahaan mengenai kenaikan atau penurunan penjualan sektor ritel perusahaannya pada tahun lalu. Komponen Retail Sales merupakan sebuah komponen terbesar dalam konsumsi nasional.
Jika nilai CBI Distributive Trades Realized turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Wholesale Sales adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pertumbuhan penjualan disektor penjualan besar.
Jika nilai Wholesale Sales Kanada turun maka nilai mata uang CAD akan mengalami penurunan.
Pada tanggal 17 Desember 2007 lalu FED menawarkan kredit US $ 20 milyar untuk dilelang ke masyarakat. Hasil pelelangan akan diumumkan kepada publik hari ini pada pukul 22.00 WIB. Dengan diumumkannya hal ini diharapkan akan mengurangi tekanan terhadap pasar uang dan juga aksi carry trade atau aksi ambil untung dengan berinvestasi (biasanya mata uang USD) di negara yang suku bunganya tinggi.
Pada pukul 01.15 WIB pagi tadi Ketua Swiss National Bank (SNB) Jean-Pierre Roth telah menyampaikan pidatonya yang berjudul Die Rolle des Franken-Wechselkurses im geldpolitischen Konzept der Schweizerischen Nationalbank," di Gallen, Swiss.
Current Account adalah sebuah indikator yang menghitung Ekspor Netto (Ekspor dikurangi Impor) dari barang-barang, jasa-jasa, arus pendapatan, dan transfer antar negara. Current Account merupakan laporan akuntansi negara yang cukup relevan terhadap perekonomian. Didalamnya termasuk laporan Trade Balance, dan para trader hanya berfokus pada nilai arus pendapatan dan transfer unilateral saja.
Jika nilai Current Account Selandia Baru lebih rendah dari nilai prediksi pasar maka nilai mata uang NZD mengalami penurunan.
Jika nilai Current Account Inggris turun maka nilai mata uang GBP akan mengalami penurunan.
Bank of Japan (BOJ) Monetary Policy Committee merelease tingkat suku bunga Jepang setiap bulan. Tingkat suku bunga yang direlase adalah untuk jangka pendek atau setidaknya hanya berlaku satu bulan.
Jika nilai suku bunga Jepang tetap maka nilai mata uang Yen akan tetap nilainya.
Dijadwalkan bahwa hari ini Gubernur Bank of Japan (BOJ) Toshihiko Fukui akan menyampaikan pidatonya dalam pertemuan Monetary Policy Committee (MPC) di Tokyo.
PPI(Product Price Index) adalah suatu indikator ekonomi yang menghitung tingkat inflasi dari barang-barang yang dibeli oleh produsen atau perusahaan manufaktur(pengolah barang). Jika tingkat inflasi barang dan jasa yang dibeli oleh produsen naik, maka nantinya produsen juga akan menaikan harga barang dan jasa untuk menutup kenaikan harga bahan baku yang telah dibeli. Jika harga barang dan jasa naik maka itulah sebagai awal mula pemicu inflasi dan pemerintah bersama bank sentral akan mencoba menaikan tingkat suku bunga.
Jika nilai PPI Swiss tetap maka nilai mata uang CHF akan tetap nilainya.
Gross Domestic Product (GDP) adalah sebuah data ekonomi yang menghitung total nilai barang dan jasa yang diproduksi disuatu negara pada satu kali periode. GDP dipercaya sebagai alat pengukur aktifitas dan pertumbuhan di suatu negara. Bagi Investor asing data GDP dan nilai pertumbuhannya dapat memberi gambaran untuk melakukan investasi atau malah mengurungkan niatnya. Jika prospek GDP membaik maka para investor asing akan berani membeli saham dan surat berharga lainnya dinegara tersebut. Nilai GDP yang meningkat akan membuat bank sentral untuk menaikan tingkat suku bunga dalam usahanya mengawasi pertumbuhan ekonomi. Semua aktifitas ekonomi yang terdapat dalam GDP akan menaikan tingkat permintaan akan mata uang lokal.
Jika nilai GDP Inggris tetap maka nilai mata uang GBP akan tetap nilainya.
Jika nilai GDP Annualized AS tetap maka nilai mata uang USD akan tetap nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims AS naik maka nilai mata uang USD akan mengalami penurunan.


ABC Consumer Confidence
Adalah survey kepercayaan konsumen yang dirilis oleh lembaga riset swasta Redbook Research.
Dengan skala rating berkisar mulai dari -100 hingga +100, survey ini memiliki fungsi yang sama dengan survey-survey kepercayaan konsumen lainnya.
ADP Nonfarm Employment Change
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika ADP Nonfarm Employment Change suatu negara naik maka nilai mata uang negara tersebut juga akan mengalami kenaikan.

ADP Nonfarm Employment Change
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah data ekonomi yang melaporkan jumlah lapangan kerja terbaru pada bulan sebelumnya, diluar sektor pertanian yang dikeluarkan oleh ADP (Automatic Data Processing).
Overview
ADP sebagai lembaga keuangan , mengumumkan berita ini dua hari sebelum berita Nonfarm Employment Change direlease.
Seperti banyak diketahui, Non Farm Emplloyment Change merupakan salah satu data ekonomi yang sangat ditunggu para trader setiap bulannya dikarenakan sangat menggambarkan kondisi perekonomian Amerika.
Disatu sisi ADP mengklaim data ini cukup akurat dalam memberikan nilai sebenarnya terhadap kondisi tenaga kerja di AS, tapi disisi lain beberapa trader tidak menganggap penting data ini.
ADP merupakan salah satu perusahaan terbesar di Amerika dan terbesar dalam institusi keuangan serta pajak. Dengan 4 unit bisnisnya (ADP Employer Services, ADP Brokerage Services Group, ADP Dealer Services, dan ADP Claims Services), ADP merupakan salah satu dari hanya 8 perusahaan yang memiliki rating AAA oleh Moody’s Corporation, lembaga pemeringkat perusahaan-perusahaan di Amerika berdasarkan kondisi keuangan perusahaan. Untuk Non farm Employment Change yang dikeluarkan ADP, data ini dirilis oleh ADP Employer Services
Data ini dibuat berdasarkan survey tentang gaji yang dibayarkan terhadap 500.000 unit usaha yang membawahi 24 juta pekerja dan juga akan membuat data tertulis tentang ekonomi, bisnis dan kebijakan-kebijakan yang diperlukan. Setiap bulannya ADP juga membuat laporan terperinci mengenai daftar kekayaan perusahaan untuk membayar gaji karyawannya. Hal itu dibuat sebelum laporan Employment Situation dibuat.
Published By
Dikeluarkan oleh Automatic Data Processing Inc. Data direlease pada setiap hari Rabu pada awal bulan pada pukul 20.15 WIB.
Consist Of
Data ini didapat berdasarkan survey terhadap 500.000 klien bisnis yang dimiliki ADP Inc dan melibatkan 14 Juta buruh diluar sektor pertanian.
Belajarforex says
Indikator ini juga menunjang konsistensi Nonfarm Payrolls yang disediakan pemerintah. Dengan demikian pembacaan ADP Nonfarm Payrolls tentu saja sama dengan Nonfarm Payrolls yang aslinya. Jika ADP (Automatic Data Processing) Nonfarm Employment Change naik maka nilai mata uang USD akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena jika jumlah lapangan kerja naik, maka jumlah penduduk yang bekerja akan meningkat. Orang yang bekerja akan mendapatkan upah atau gaji.
Sebagian gaji yang didapat akan dibelanjakan untuk konsumsi. Jika konsumsi meningkat maka nilai barang dan jasa akan mengalami kenaikan (timbulnya inflasi). Salah satu langkah pemerintah untuk memangkas inflasi adalah dengan menaikan tingkat suku bunga. Banyak trader berasumsi nilai mata uang akan naik jika suku bunga naik. Mereka akan mengambil aksi Buy USD dalam jumlah besar.
All Industries Index
Indeks ini menunjukkan pergerakan harga untuk kombinasi harga yang telah di-adjust (disesuaikan) terlebih dahulu dari semua indeks perindustrian.
Overview
All Industries index pada dasarnya merupakan penggabungan dari beberapa index sektor manufaktur yang memang ditujukan untuk mengukur tingkat inflasi dari sisi produsen.
Published By
Indikator ini dikeluarkan oleh BPS AS ( Census Bureau of the Department of Commerce). Indikator ini direlease setiap bulan.
Consist Of
Indikator ini dibuat dengan memasukan index harga dari komponen sbb :
1. Material Dasar (Basic Materials).
2. Produk-produk mewah dan khusus (Conglomerates).
3. Pendanaan (Financial)
4. Perawatan Kesehatan (Healthcare)
5. Barang-barang industri (Industrial Goods)
6. Jasa
7. Teknologi
8. Barang-barang tepat guna (Utilities)
Belajarforex says
Secara umum, indicator ini berhubungan dengan inflasi karena melaporkan pergerakan harga semua unsure unit usaha dan bisnis yang berkembang pesat di Negara manapun.
Jika Indikator All Industries Index menunjukan hasil yang positif, maka nilai mata uang negara yang bersangkutan akan naik. Deskripsi Harga yang ditunjukan melalui sebuah hasil Index, menunjukan trend naik atau turunnya harga yang dibebankan kepada konsumen. Jika naik, maka harga produk yang dijual kepasar juga akan naik. Harga naik, maka secara tradisi, inflasi juga akan naik yang memicu kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga cenderung membuat mata uang negara yang bersangkutan menguat.
Prospek Ekonomi 2008


Tahun 2007 akan segera berlalu. Yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang adalah apa yang akan terjadi tahun 2008 nanti? Bagaimana prospek ekonomi dunia? Apa efeknya ke Indonesia? Apa yang akan terjadi pada Saya bila nanti ekonomi dunia melesu? Intinya adalah akankah ekonomi lebih baik atau justru sebaliknya lebih buruk?
Ok, kita sudah di akhir tahun 2007. Ada banyak pencapaian yang mungkin Kita peroleh sepanjang tahun ini. Sebaliknya juga mungkin ada masa-masa suram yang kita lalui bersama sepanjang tahun 2007. Naiknya harga minyak, kredit bermasalah US yang menyebar ke seluruh dunia, hingga beberapa kasus yang melibatkan perusahaan nasional lokal berskala besar. Atau mungkin juga kisah-kisah pribadi seperti dipromosikannya diri Kita menuju jabatan baru, bisnis yang berkembang luar biasa, PHK, atau apa pun itu. Yang jelas tahun 2007 akan segera berlalu. Tidak lama lagi. Hanya perlu waktu 20 hari untuk kita melangkah menuju 2008 dari artikel ini dibuat.
Namun yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang adalah apa yang akan terjadi tahun 2008 nanti? Bagaimana prospek ekonomi dunia? Apa efeknya ke Indonesia? Apa yang akan terjadi pada Saya bila nanti ekonomi dunia melesu? Intinya adalah akankah ekonomi lebih baik atau justru sebaliknya lebih buruk.
Pertanyaan wajar… Belajar Forex pun mempertanyakannya juga. Artikel ini dibuat untuk memberikan analisis sederhana apakah yang akan terjadi terhadap kondisi perekonomian tahun 2008 (dan beberapa tahun kedepannya). Dan berhubung kita banyak mengulas forex trading maka pembahasan akan lebih dikonsentrasikan kepada nilai tukar beberapa major currencies terutama Dollar Amerika. Jadi mohon maaf apabila pada ulasan kali ini kami tidak membahas perkiraan harga susu di tahun 2008 atau juga harga gabah kering ditingkat petani…
Yang jelas, ini hanya gambaran sekilas tanpa melibatkan ribuan data. Katakanlah hanya sekedar obrolan warung kopi yang mungkin dapat memperluas pengetahuan Kita. Tidak ada maksud menggurui, sok tahu, apalagi memberikan jaminan keuntungan pada Kita. Gunakan dengan bijaksana.
Ekonomi US: Hilangnya Kredibilitas dan Buah Simalakama
Well, mari kita mulai bahasan pertama kita mengenai Amerika Serikat. Negara adikuasa. Pucuk pimpinan dunia. Polisi dunia. Atau apa pun namanya. Namun kita semua sepakat bahwa negara ini perlu kita perhatikan perkembangan ekonominya berhubung hingga hari ini Amerika masih menjadi patokan pertumbuhan ekonomi dunia serta merupakan pasar konsumsi strategis bagi negara lainnya. Memang harus diakui bahwa tahun 2008 nanti US tidak lagi sendirian. Cina dan Rusia mulai menunjukkan perkembangan yang menggembirakan terutama semenjak berhasilnya Cina membangun ekonomi super murahnya (banyak pekerja di Cina bersedia dibayar hanya dengan makanan dan tempat tinggal selama bekerja pada majikannya) berlkitaskan apa yang telah didasarkan oleh pemimpin terdahulu mereka Deng Xiao Ping. Rusia berkembang pesat sejak 7 tahun terakhir ini semenjak dipimpin oleh Presiden Putin yang berani menunjukkan ketegasannya terhadap sistem Oligarki tradisional yang menguasai Rusia sebelumnya. Ditambah dengan kenaikan harga minyak, kini Rusia mulai menemukan kembali momentum ekonomi mereka.
Bertolak belakang dengan perkembangan Cina dan Rusia, Amerika nampaknya mengalami kemunduran semenjak runtuhnya WTC. Aksi terorisme mengakibatkan berubahnya secara signifikan politik luar negeri Amerika dari sebelumnya yang cenderung bersahabat menjadi ekstra waspada dan sangat preventif. Bush menghabiskan ratusan miliar Dollar dalam mensupport kebijakan politik barunya ini. Dan yang lebih parahnya lagi adalah seringnya pejabat The Fed melontarkan pernyataan inkonsisten yang mengakibatkan pasar kehilangan kepercayaannya.
Dunia keuangan tidak seperti dunia gosip dimana setiap pernyataan boleh saja berubah dari waktu ke waktu (ya gini-gini kami kadang melakukan browsing website gosip juga lho). Kita yang bertrading real account pastilah mengetahui apa artinya bila seorang pejabat Bank Sentral memberikan “hanya” satu baris kalimat bernada Hawkish (menaikkan suku bunga). Hanya dengan satu kalimat, pasar dapat bereaksi sangat sensitif dan menganggap bahwa pemerintah akan segera menaikan suku bunganya dalam keputusan berikutnya. Well, semua orang memahami hal ini. Tapi tidak para pejabat The Fed saat ini.
Sekretaris Treasuri US, Henry Paulson seringkali menjadi salah satu penyebabnya. Manakala pasar menantikan komentar pihak yang paling berkompeten mengenai nilai tukar USD (yang seharusnya dikeluarkan oleh seorang sekretaris treasuri), Paulson seringkali memberikan komentar yang bersifat populis seperti : “Penguatan Dollar adalah salah satu kebijakan utama kami.” Ya tidak masalah sih, cuma kalau sering-sering kali didengungkan akibatnya pasar menjadi kebal dan merasa bahwa komentarnya hanyalah sekedar bertujuan meredakan gejolak pasar. Well, buruknya hal ini justru mengakibatkan pasar tidak lagi menanggapi serius rencana kebijakan ekonomi yang akan diambil US. Lihat saja bagaimana paket ekonomi US yang diluncurkan dalam mengurangi dampak krisis sub prime berupa di patoknya suku bunga kredit bagi para kreditur bermasalah disikapi. Kebijakan ini dipkitang skeptis oleh pelaku pasar bahkan oleh pelaku pasar di Amerika sendiri. Duh…
Komentar lainnya mengenai apa yang disampaikan Paulson yaitu mengenai tanggapannya pada saat krisis sub-prime baru saja bergulir. Agustus 2007 di saluran Fox News, Paulson mengatakan bahwa sebagian besar efek krisis sub-prime telah teratasi. Dua minggu kemudian sewaktu beliau sedang berada di India, Paulson mengatakan sebaliknya. ”Krisis sub-prime memerlukan waktu lebih lama untuk dapat ditangani.” Repot juga kalau semua pejabat keuangan seperti ini.
Harap dicatat bahwa USD telah kehilangan lebih dari 40% nilainya selama 7 tahun terakhir ini pada sebagian besar mata uang utama dunia (EUR, GBP. AUD, JPY, dan CAD). Dollar Kanada sendiri akhirnya berhasil menembus angka 1.0000 dimana hal ini tidak pernah terjadi sejak 30 tahun terakhir. Oh ya, ngomong-ngomong, Kanada begitu bangga dengan prestasi ini dan juga prestasi Surplusnya neraca mereka. US? Para ahli US malah berpendapat bahwa defisit neraca perdagangan tidaklah bermasalah. Ya dalam keadaan tertentu mungkin ada benarnya. Tapi bahkan mereka yang tidak bersekolah pun tahu pada dasarnya menghutangi orang masih lebih baik dari pada punya hutang.
Ok, bicara defisit US, ada yang tahu berapa besarnya tahun 2007 ini? Besarnya adalah 8 triliun Dollar US dan terus bertambah 100 Milyar setiap bulannya. Lumayan besar memang. Beberapa analis yang super skeptis bahkan berpendapat bahwa dalam kondisi seperti ini bahkan apabila The Fed menurunkan tingkat suku bunganya menjadi 0%, mereka hanya dapat menunda terjadinya resesi, tidak lagi mencegahnya. Dan dalam kondisi defisit seperti ini memang seperti memakan buah simalakama. Dengan menurunkan suku bunga itu artinya mereka dapat memperlancar arus kredit dan menghindari (untuk sementara) Non Performing Loan (NPL) tapi sekaligus juga membuat dana asing tidak mau menanamkan dana mereka pada pasar perbankan berhubung rendahnya tingkat suku bunga. Namun dilain sisi dengan menaikkan suku bunga bukan berarti masalah akan selesai. Justru sebaliknya, tingkat suku bunga yang terus menerus naik berbahaya karena akan menimbulkan kemacetan pembayaran kredit dimana-mana. Hal ini sudah terjadi tahun 2007, itu sebabnya perlahan-lahan The Fed menurunkan suku bunga mereka.
Lalu apa akibatnya bagi rakyat Amerika mengenai melemahnya Dollar US dibanding mata uang lain? Dalam banyak keadaan ini berarti inflasi, berkurangnya nilai intrinsik Dollar dan sekaligus terjadinya deflasi terhadap aset-aset fisik. Rakyat Amerika mungkin telah mulai merasakannya menjelang tahun 2007 berakhir yang ditkitai dengan naiknya harga BBM dinegeri paman Sam ini.
Sementara itu menghadapi kurangnya dana pembiayaan, biasanya pemerintah memiliki 2 solusi sederhana apabila mereka mengalami kondisi seperti US yang tidak mungkin lagi menaikkan tingkat suku bunga:
Menaikkan pajak. Menjelang pemilu tahun depan, rasanya pilihan ini tidak populis. Para pelaku perekonomian sekali lagi harus mengikuti apa kata politikus.
Mencoba menyeimbangkan defisit dengan memotong pengeluaran. Well, nampaknya belum ada tkita-tkita kesana. Perang Afganistan dan Irak menunjukan hal ini.
Saat pemerintah mengalami defisit neraca, nampaknya fokus mereka justru mencari sumber-sumber minyak dengan cara yang “khusus” namun berefek pada semakin berdarahnya ekonomi US. Wah kok banyak buruknya ya? Ya begitulah. Memang masih belum ada alasan bermegah kalau bicara perkembangan ekonomi US.
Sekarang mari kita bicara ekspor US. Amerika dikenal karena ekspor pertanian dan teknologinya. Dan diantara kedua produk ini jelas ekspor teknologi mereka lebih unggul. Sementara semua negara dapat memperluas ladang perkebunan mereka, teknologi memiliki barrier yang relatif lebih sulit untuk ditiru. Kebanyakan merk internasional juga masih dipegang oleh Amerika.
Nah kalau begitu ada alasan untuk setidaknya ekonomi US akan membaik dong? Belum tentu. Dimulai dari sepatu (Reebok, Nike, dkk), pakaian jadi dan beberapa produk mode lainnya kini sudah mulai dialih dayakan ke Cina. Jadi, kini apabila Kita membeli sepasang sepatu Nike yang bertuliskan Made in America, sangat mungkin sekali semua tulisan itu dibuat oleh para pelaku manufaktur Cina. Oh ya, Amerika masih memiliki General Motors (GM) yang besar dan terkenal itu! Well, sementara GM sedang sibuk bagaimana caranya mereka membukukan keuntungan, Toyota malah terus menerus melaporkan rekor-rekor keuntungan mereka. Bagaimana Ford? Ford sekarang dibuat di Spanyol. Komputer? Kecuali pasar prosesor, kini Taiwan dan Cina yang memegang kendali (ingat Lenovo & Acer?).
Memang masih ada beberapa yang cukup memegang pasar kuat seperti Boeing dan industri alat-alat berat lainnya. Namun Boeing pun kini mengalami tantangan hebat dari Airbus. Secara keseluruhan meski US memiliki beberapa kartu AS (Boeing, alat-alat militer, mesin-mesin sophisticate, dan industri TI) pasar ekspor mereka mulai tergerus. Kalau tidak oleh Cina, maka oleh Rusia atau India.
Harga Minyak?
Lupakan mengenai harga minyak yang hanya 10 Dollar per Barelnya karena itu adalah masa lalu. Nilai minyak hanya menunggu waktu saja untuk menembus 100 Dollar per Barel. Tahun 2008 setidaknya harga minyak sanggup menembus 150 US per Barel. Terlalu berlebihan? Rasanya tidak mengingat fakta bahwa beberapa negara eksportir akan menjadi importir dalam 10 tahun ke depan. Meksiko akan menjadi importir minyak dalam 5 tahun. Iran (yang adalah eksportir 5 besar dunia) akan menjadi importir dalam 10 tahun. Arab Saudi? Well tidak akan lebih dari 20 tahun kok. Dalam beberapa tahun kedepan negara-negara yang rakus akan konsumsi minyak akan menghadapi krisis minyak kedua, ketiga, keempat, dan demikian seterusnya hingga 50 tahun dari sekarang dimana minyak bumi tidak lagi ditemukan dimana pun. Saat itu, entah kita kembali bersepeda ke kantor, atau kita akan naik kendaraan super canggih yang tidak lagi menggunakan BBM tetapi tenaga listrik atau matahari.
EURO
Saat ini Euro diperdagangkan di level 1.4600-an. Titik resisten berikutnya yang mungkin ditembus adalah di 1.5500. Dan apabila level ini terlampaui, bukan tidak mungkin kita akan melihat Euro diperdagankan hingga angka 1.8000. Sangat jauh rasanya tapi tidak ada yang mustahil. Tidak ada yang menyangka bahwa Euro akan diperdagangkan lebih kuat terhadap Dollar US sebelumnya. Pada masa-masa awal peluncuran Euro, mata uang ini hanya diperdagankan pada level 0.9000an terhadap Dollar US.
Kunci menguat atau tidaknya Euro ada pada kebijakan mereka. ECB hingga saat ini menjadi salah satu lembaga yang dikenal sangat ketat dalam mengontrol inflasi di kawasan Uni Eropa. Mr. Trichet yang juga Gubernur Bank Sentral Perancis adalah pejabat dibalik semua ini. Hingga saat ini Trichet dikenal sangat disiplin dalam menjalankan kebijakan keuangannya. Ini menyebabkan ECB sangat dipercayai oleh pasar. Coba perhatikan setiap kali keputusan suku bunga Euro diumumkan, hampir pasti apa yang mereka katakan akan dilaksanakan. Itu sebabnya pasar dapat sangat berskitar pada nilai forecast dikarenakan ECB dapat mereka percayai. Dalam kondisi seperti inilah pertumbuhan ekonomi dapat terjaga. Kecuali ada peristiwa luar biasa, kita masih akan melihat Dollar melemah terhadap mata uang satu ini.
GBP
Mata uang satu ini sangat bergantung pada kebijakan suku bunga yang di anut oleh BoE. Bila BoE tetap konsisten dalam menjaga level suku bunga (atau bahkan menaikkannya di kuartal pertama 2008), kita akan melihat GBPUSD dengan mudah merambat naik menuju 2.5000. Namun bila BoE kembali mengikuti arah Amerika dengan menurunkan suku bunganya, kita akan melihat GBPUSD kembali ke kisaran 1.7000.
Yen
Yen menjadi satu-satunya negara yang memiliki keunikan dibandingkan negara lainnya. Saat semua negara sibuk untuk mengupayakan nilai tukarnya dapat menguat, Yen justru berupaya sebisa mungkin nilai tukarnya melemah terhadap US Dollar. Kebijakan suku bunga yang rendah 0.5% memberikan gambaran ini. Akibatnya Yen tetap terus menerus menjadi negara peminjaman terbesar dan pemicu carry trade (perdagangan mata uang dengan memanfaatkan selisih suku bunga antar negara). GBPJPY dan NZDJPY menjadi pasangan yang paling favorit untuk kegiatan ini. Beberapa analis berpendapat bahwa GBPJPY akan terus bergerak turun dan mungkin akan lebih besar dibandingkan gerak penurunan di tahun 2007.
Bagaimana dengan Indonesia?
Nah mengenai Indonesia sebenarnya ada banyak ahli yang jauh lebih kompenten menceritakannya dibanding Belajar Forex. Namun secara pribadi, Saya berpendapat bahwa Indonesia hanyalah akan menjadi negara pengikut saja hingga tahun 2008 nanti. Artinya bila dunia mengalami krisis Sub Prime gelombang kedua, maka hampir pasti Indonesia akan terkena dampaknya. Atau bila harga minyak terus naik maka dapat dipastikan Indonesia akan terkena juga. Tidak seperti negara-negara Timur Tengah yang justru bersorak-sorak ketika minyak naik atau tidak mengalami efek signifikan ketika sub prime melkita dunia. Negara dengan kapitalisasi dan struktur ekonomi kurang kuat cenderung akan mudah sekali terombang ambing dalam pergerakan ekonomi dunia.
Beberapa hari lalu ketika penulis bercerita dengan teman yang baru saja pulang dari kawasan Indonesia Timur, mereka menceritakan betapa kawasan ini memiliki pemkitangan pantai yang luar biasa indah (jauh lebih indah dibandingkan pantai-pantai di Bali – wah…) namun justru kehindupan masyarakatnya sangatlah memprihatinkan. Dilain sisi para pegawai pemerintahan entah dalam level apa pun kebanyakan memiliki kendaraan pribadi (yang notabene berplat merah) sebagai tkita kemakmuran mereka. Mengertikah maksud Saya? Ya! Kendala Indonesia ada di manusianya. Birokrasi yang berbelit, mental cari untung sendiri, dan kualitas pejabat pemerintah yang masih jauh dibawah stkitar menjadikan kondisi Indonesia sulit berkembang. Well, tidak ada maksud sama sekali untuk memojokkan pemerintahan saat ini. Saya sangat percaya bahwa masih banyak pejabat pemerintahan yang berhati emas. Namun tanpa adanya sistem birokrasi yang mencegah tindak KKN, maka mereka yang berhati emas pun mau tidak mau mengikuti sistem korup yang ada. Sistem dan manusianya harus ditata secara serempak. Sulit memang tapi tidak ada jalan lain.
IHSG?
IHSG nampaknya tinggal menunggu waktu saja menembus level 3000. Hingga artikel ini dibuat IHSG baru saja mengawali rekor 2800-nya. Perlu 200 point lagi untuk sampai ke 3000. Namun rasanya tidak akan lama lagi akan menembus angka ini. Level ini sekaligus menunjukkan IHSG tidak dapat lagi menjadi indikator sektor riil ekonomi Indonesia. Disaat ketiadaan dukungan pemerintah terhadap sektor riil, investor biasanya akan mengalihkan investasi mereka pada sektor finansial yang jauh lebih likuid dan cepat. Mau main IHSG? Belajar Forex tidak merekomendasikan pialang mana pun tapi rasanya tidak ada salahnya Kita mencoba juga. Setidaknya reksadana saham atau saham konvensional dapat menjadi pilihan menarik.
Kesimpulan:
Akhir kesimpulan obrolan warung kopi kita, Saya akan menceritakan sedikit anekdot:
Sekelompok monyet sedang berusaha untuk mendapatkan buah-buahan yang rapi tergantung pada sebuah pohon. Berhubung pohon telah dikuasai oleh bangsa semut, mereka tidak dapat memanjatnya. Kebetulan pada bagian bawah pohon terdapat sebuah papan jungkat-jungkit yang biasa digunakan anak-anak bermain. Tanpa menunggu perintah mereka semua menaiki ujung tertinggi papan dengan harapan mereka dapat memetik setidaknya beberapa buah segar. Namun sial, ketika mereka menaiki ujung tertinggi papan, dengan segera ujung tersebut bergerak turun hingga menyentuh tanah dan ujung yang tadinya rendah kini berada diatas. Melihat hal ini mereka pun kembali bergerak menuju ujung lainnya. Dan hal yang sama kembali terulang. Demikian seterusnya hal ini kembali berulang. Namun akhirnya seekor monyet memutuskan untuk pergi ke sisi yang berlawanan dari arah teman-temannya. Ketika teman-temannya berada pada titik terrendah di papan tersebut, monyet ini mendapatkan apa yang diinginkannya: buah-buahan segar!
Berperilaku berbeda kadang ditertawakan orang. Namun tentu saja yang berbedalah yang menghasilkan sesuatu diatas rata-rata. Saat semua orang mengatakan krisis, sebenarnya ada sisi lain dari “papan jungkat-jungkit kita” yang justru bergerak melambung tinggi menunggu satu atau dua orang pergi kesana dan siap menjadikan mereka miliuner baru. Sukses itu milik mereka yang berpikir berbeda dibanding kebanyakan orang gagal.

Subprime Mortgage, Bailout, dan Ancaman Depresi Global

Pada tahun 2003, Joseph E. Stiglitz, pemenang nobel ekonomi tahun 2001 menyampaikan bahwa ekonomi Amerika Serikat menunjukkan perkembangan yang tidak sehat dan dapat memicu terjadinya resesi. Rendahnya tingkat suku bunga pada waktu itu, kurangnya pengaturan dan terlalu bergantungnya pertumbuhan ekonomi pada sektor properti menjadi penyebabnya. Siapa sangka, 5 tahun kemudian tidak hanya Amerika Serikat tetapi dunia menghadapi ancaman depresi global terbesar pada abad 21?

Awal Petaka

Petaka krisis dimulai jauh hari ketika WTC diruntuhkan oleh serangan teroris yang memicu kekhawatiran terjadinya resesi global pada waktu itu. Maklum meskipun hanya satu gedung, runtuhnya WTC memberikan implikasi yang cukup luas dari tali temali bisnis (WTC merupakan salah satu tempat institusi keuangan global bermarkas) hingga diragukannya Amerika sebagai negara yang aman dalam melakukan kegiatan bisnis.

Dalam kondisi kepanikan pasca serangan, Fed sebagai otoritas moneter Amerika mau tidak mau harus menjaga kestabilan mata uang sekaligus menjaga dana tidak lari keluar yang dapat mematikan sektor riil. Bagaimana caranya? Yang paling mudah adalah dengan memangkas suku bunga hingga dibawah 2% dari tahun 2001 hingga tahun 2004. Dengan demikian suku bunga pinjaman dapat ditekan pada level yang rendah sekaligus menjaga pembangunan sektor riil tidak mandeg setelah pasca serangan.

Dan itu berhasil. Sektor perumahan menjadi salah satu sektor yang berkembang. Ancaman resesi dapat dihindari. Semua negara memuji langkah cepat yang diambil Fed.

Sayangnya hal ini tidak dapat berlangsung lama. Rendahnya suku bunga ditambah lemahnya regulasi membuat perkembangan kredit disektor perumahan menjadi bola liar yang tidak terkendali. Sebelumnya perlu kita ketahui bersama bahwa bagi rakyat Amerika kebanyakan, properti merupakan hal yang sangat familiar kalau tidak bisa dikatakan sebagai pondasi ekonomi mereka. Satu dari tujuh warga yang bekerja di Amerika Serikat biasanya bekerja pada perusahaan yang terkait dengan perumahan baik itu langsung atau tidak langsung. Disinilah celah resesi mulai terkuak. Perbankan dengan semangatnya membuka kredit bagi nasabahnya yang berkeinginan memiliki rumah berhubung rendahnya acuan suku bunga pinjaman dari Fed.

Dalam dunia kredit mengkredit (diluar kredit panci, kompor atau baskom ala Indonesia...) dikenal tingkatan dari yang memiliki tingkat gagal bayar rendah (prime) hingga yang memiliki tingkat gagal bayar tinggi alias tukang kemplang hutang (sub prime). Nah bagi nasabah yang memiliki tingkat gagal bayar tinggi tentu saja ini merupakan resiko bagi perbankan. Untuk menanganinya biasanya para kreditur Sub Prime ini diberikan bunga yang lebih tinggi dari pada kreditur bergolongan prime.

Tapi coba lihat dari sisi si kreditur berkategori sub prime ini. Dengan kemampuan finansial yang pas-pasan mereka harus mengambil kredit dengan bunga tinggi yang justru memperbesar resiko mereka mengalami gagal bayar.

Kondisi ini diperparah dengan dikeluarkannya berbagai produk derivatif (turunan) berbasiskan perumahan. Produk seperti CDS (Credit Default Swap) atau CDO (Collaterzed Debt Obligation) yang juga erat berkaitan dengan surat-surat utang dari perumahan ramai dikeluarkan semenjak tahun 2001. CDS sendiri yang pada dasarnya adalah sebuah surat jaminan yang dikeluarkan perusahaan asuransi apabila sebuah surat utang mengalami gagal bayar memiliki kapitalisasi pasar hingga 68 Triliun Dollar US (Kompas 10/8/08). Jauh lebih besar semenjak tahun pertama dikeluarkannya yang hanya miliaran Dollar.

Lain CDS lain lagi CDO. Bila CDS relatif lebih jelas rimba rayanya dikarenakan dapat ditelusuri siapa pembelinya, produk turunan seperti CDO lebih sulit dilacak. CDO bebas diperjual belikan di pasar tanpa perlu pencatatan siapa pembelinya dan memiliki kategori AAA hingga yang tergolong junk. Gunanya adalah sama, sebagai penjamin bila terjadi kegagalan bayar dari sebuah debt issuer. Namun justru produk-produk seperti inilah yang pada akhirnya menggoyahkan fundamental ekonomi karena sederhananya merupakan aksi menutup hutang dengan hutang baru. Produk-produk seperti inilah yang menjadi pintu menyebarnya krisis perumahan ke berbagai sektor.

Dengan perkembangan ekonomi global terutama negara berkembang seperti India dan China yang membutuhkan banyak energi dan bahan-bahan tambang untuk pembangunan mereka, harga komoditas dunia pun ikut merangkak naik. Ini memicu terjadinya inflasi yang juga mengimbas Amerika Serikat.

Maka suku bunga harus dinaikkan.

Era suku bunga rendah mulai ditinggalkan dan diganti dengan kenaikkan bertahap suku bunga hingga mencapai 5.25%.

Dengan demikian bom waktu yang telah terpasang pun meledak. Para kreditur sub prime mulai kehilangan kemampuan membayar kredit rumah mereka. Kemacetan terjadi kemana-mana dan karena yang terlibat di sektor perumahan ini bukan hanya perusahaan pembiayaan perumahan tapi juga bank-bank investasi besar dan juga seluruh dunia, mau tidak mau imbasnya pun sampai kemana-mana.

Sebenarnya krisis subprime mortgage ini sudah dimulai sejak awal tahun 2007 dan mulai memanas semenjak jatuhnya Bear Stearns Mei 2008 dan kemudian dibeli oleh JP Morgan Chase dengan dana pinjaman dari Fed. Dari sini krisis bergulir dan ternyata kebobrokan demi kebobrokan mulai terungkap.


Dampak Subprime

Satu demi satu korporasi besar mengalami kesulitan dana dikarenakan banyaknya toxic assests yang dimiliki karena kemacetan kredit rumah. Citigroup, bank terbesar dari sisi aset dan pendapatan "terpaksa" menerima bantuan suntikan dana sebesar $7.5 Milyar dari Abu Dhabi Investment Authority. Negara kaya minyak ini sepertinya mulai melirik korporasi besar untuk memutar uang berlebih hasil penjualan minyak mereka.

Krisis pun terus bergulir. Meski Fed telah memotong kembali tingkat suku bunga ke level 2% (belakangan hingga ke level 1.5%), kredit macet yang telah terjadi menimbulkan krisis kepercayaan dan menyebabkan sulitnya pinjaman diperoleh, khususnya pinjaman antar korporasi. Perusahaan yang kadung telah memiliki aset-aset beracun kesulitan untuk mendapatkan dana segar guna menjalankan operasi bisnis mereka.

Fanny Mae dan Fredie Mac, perusahaan pendanaan perumahan Amerika terpaksa harus di bail out oleh pemerintah US untuk mencegah kebankrutannya. Kedua perusahaan ini dikatakan too big to fail dikarenakan nyaris 80% pembiayaan perumahan berasal dari kedua perusahaan ini. Dengan menyediakan dana talangan masing-masing 100 milyar Dollar, diharapkan kedua perusahaan ini dapat beroperasi dan tetap menyediakan sumber pendanaan bagi rakyat Amerika.

Hal yang sama pun terjadi pada AIG. Perusahaan asuransi raksasa US ini juga terpaksa di nasionalisasikan oleh pemerintahan Bush dengan menggelontorkan dana 80 Milyar Dollar. Alasannya tetap sama dengan Fanny dan Freddie: mencegah kepanikan dan kerusakan sistemik lebih jauh bila perusahaan ini berhenti beroperasi. Entahlah apa artinya bagi mereka yang awam pernyataan seperti itu.

Kadang enak juga kalau dipikir-pikir bila memiliki korporasi besar. Untung berkali lipat, dan bila bankrut pun masih ditolong.

Tapi tidak semua korporasi di bail out oleh pemerintah US. Lehman Brothers contohnya. Bank investasi yang telah berusia 148 tahun ini pun terpaksa memasuki chapter 11 (UU perlindungan bankrut) pada tanggal 15 September 2008. Setelah berupaya kesana kemari mencari bantuan dana segar yang (untungnya) didapat oleh Citigroup, AIG, Fannie dan Freddie, Lehman gagal mendapatkannya dan mau tidak mau menyatakan diri bankrut.

Tragis memang mengingat Lehman merupakan bank investasi terbesar ke-empat di Amerika dan salah satu perusahaan investasi yang disegani dunia. Dengan reputasi besar, sebelum krisis Subprime meledak, surat-surat utang yang diterbitkan Lehman biasanya diakui sebagai surat utang yang dapat dipercaya. Reputasi 148 tahun hancur dalam waktu kurang satu tahun.



Dari Amerika ke Eropa

Setelah lama terkarantina di Amerika, krisis akhirnya pun turut menyebar seiring dengan mulai gagal bayarnya berbagai surat utang yang dibeli dari korporasi US. Uni Eropa sebagai kawan terdekat yang paling terkena dampaknya. HBOS, dan RBS, bank Inggris terpaksa dibeli atau mendapatkan bantuan suntikan dana.

Fortis, perusahaan investasi asal Belgia yang notabene sangat terkenal reksadana sahamnya di Indonesia pun juga tak urung mendapatkan bantuan pemerintahan Uni Eropa. Dexia, Hypos dan berbagai nama perusahaan yang mungkin asing ditelinga orang awam tapi memiliki aset milyaran Dollar, satu demi satu meminta bantuan dari Bank Sentral.

Sulit untuk menentukan berapa besaran yang pasti kerugian yang dicapai akibat krisis subprime ini. Bloomberg mencatat angka 600 milyar Dollar lebih sebagai besaran kerugian yang telah terjadi dan masih mungkin sekali bertambah. Belum lagi kerugian di negara-negara lain seperti Jepang, Uni Eropa, Inggris dan juga Canada yang acap kali membeli surat-surat utang dari bank-bank US.

Bahkan China pun tidak luput dari kerugian langsung krisis Subprime ini. Dengan cadangan devisa terbesar didunia (mencapai lebih dari $1.4 Triliun) hampir separuhnya ditanamkan pada surat-surat utang pemerintahan US. Meskipun sudah sejak tahun lalu China menghentikan kegiatan ini kerugian yang terjadi pun tidak sedikit. Kemungkinan bisa mencapai ratusan milyar Dollar.

Yah. Angka yang keluar memang terbilang fantastis. Besaran Jutaan Dollar sudah tidak bermain disini tapi sudah ke Milyaran Dollar bahkan menuju Triliunan Dollar. Kerugian ini belum menghitung mandegnya sektor riil, macetnya ekspor, dan juga kerugian tidak langsung lainnya seperti kehilangan pekerjaan, harta benda dan sulitnya mendapatkan kepercayaan bank. Jangan tanyakan lagi kerugian mental. Para petinggi Wall Street sana tentu saja mengalami sakit kepala yang hebat memikirikan jalan keluar menyelamatkan usaha mereka sekaligus menghadapi tuntutan pemerintah karena disinyalir terlalu rakus. Beberapa demonstran bahkan mengganti nama Wall Street dengan Fraud Street (Fraud = penipuan).



Bailout 700 Milyar. Berhasilkah?

Dalam kondisi yang carut marut seperti ini mau tidak mau tempat berlari adalah kembali kepada pemerintah. Kongres AS terpaksa menyetujui bantuan bailout sebesar 700 milyar USD guna mencegah kerugian lebih lanjut. Dana ini rencananya akan diberikan dalam tiga termin dengan besaran $250 Milyar, $100 Milyar dan $350 Milyar. Masing masing dengan alokasi yang berbeda. Tujuannya hanya satu: mencegah kepanikan lebih lanjut dan kerugian yang lebih dalam. Pemerintah juga terpaksa membeli aset-aset bermasalah yang menjadi biang kerok calon krisis dunia ini dengan harapan bank dapat kembali menjalankan fungsi mereka sebagai lembaga penyalur kredit.

Berhasilkah?

Semua orang menanyakan pertanyaan yang sama. Tapi sama seperti krisis tidak terbentuk dalam satu hari, penyembuhannya juga tidak dapat dilakukan dalam satu hari. Bailout memang sedikit banyak menenangkan Wall Street, tetapi kekhawatiran masih terus berlanjut. Hingga artikel ini dibuat, Dow Jones telah merosot melewati level psikologis 10.000 dan meluncur hinggak ke 8600. Terrendah dalam beberapa tahun terakhir ini. Berbagai rekor negatif baru tercipta menkitakan pasar masih belum percaya bahwa yang terburuk sudah berakhir.

Sebagian besar justru percaya bahwa yang lebih buruk masih akan datang.

Pemerintah Uni Eropa pun tidak ketinggalan. Meski menggunakan pendekatan yang relatif berbeda, setiap negara Uni Eropa dan juga Jepang menggelontorkan ratusan Milyar Euro untuk menjaga likuiditas pasar. Meski demikian bursa-bursa dunia terus berjatuhan. Berikut adalah posisi indeks berbagai bursa dunia pada saat artikel ini dibuat:
Name Last Trade (10 Oct 08 15:25 WIB)
All Ordinaries
3,939.50
Shanghai Composite
2,000.57
Hang Seng
14,675.8
Dow Jones Index
8,579.19
Jakarta Composite
1,451.67
KLSE Composite
968.89
Nikkei 225
8,276.43
NZSE 50
2,805.31
Straits Times
1,943.96
Seoul Composite
1,241.47
Taiwan Weighted
5,130.71


Sekedar patokkan, Dow Jones pernah mencapai titik tertingginya di level 14.000an dan IHSG di 2800an. Jadi kurang lebih telah mengalami penurunan 50%.

Lalu akankah krisis akan terus menerus terjadi. Tentu saja tidak! Market akan menemukan kembali titik keseimbangannya dengan cara mereka sendiri. Setiap kepanikan pada akhirnya akan berhenti dan kembali ke titik normal bahkan mungkin saja kembali ke titik serakah seperti sebelum krisis. Memang demikianlah dinamika pasar. Justru mereka yang jeli melihat akan mengetahui bahwa masa-masa panik massal terjadi justru adalah kesempatan terbaik membeli dengan harga murah.



USD Dollar, Euro, Yen dan Rupiah?

Ok, berhubung Belajar Forex adalah portal edukasi yang menitik beratkan forex trading tentu rasanya kurang afdol bila tidak membahas perkembangan beberapa major currencies di dunia. Kali ini mari kita fokuskan pada beberapa mata uang utama saja.

Yang pertama tentu saja US Dollar. Kalau kita perhatikan bersama semenjak pecahnya kepanikan massal yang dipicu bankrutnya Lehman Brothers, Dollar terus menerus mengalami penguatan. Dari mana logika ini berasal? Bukankah seharusnya bila sebuah negara mengalami krisis mata uangnya akan melemah?

Well, memang benar secara jangka panjang mata uang sebuah negara cenderung melemah dimasa resesi ekonomi. Namun demikian untuk jangka pendek (yang artinya bisa beberapa minggu hingga bulan) Dollar justru memiliki kesempatan besar untuk terus menguat dikarenakan minimnya likuiditas mata uang. Seperti telah dibahas di atas bahwa pada saat ini bank-bank besar tidak dapat lagi sembarangan menyalurkan kredit mereka karena setiap institusi sangat membutuhkan dana cash untuk membiayai semua kegiatan bisnis mereka. Hal ini mengakibatkan kegiatan menimbun uang yang mirip sekali dengan masa-masa bencana alam terjadi dimana masyarakat ramai-ramai menimbun sembako. Kali ini yang menjadi sembako tentu saja Dollar. Dollar ramai diburu berhubung memang mata uang satu ini masih dijadikan patokan banyak perusahaan untuk total dana yang dimiliki. Itulah penyebabnya Dollar terus menerus menguat belakangan ini.

Itu sebabnya kita menyaksikan bersama bahwa USD menguat hampir disemua pasangan mata uang kecuali Yen Jepang. Mengapa Yen justru menguat terhadap Dollar? Ini juga menjadi pertanyaan. Jawabannya ada pada istilah unwinding carry trade alias pembalikan dari aksi carry trade. Bila selama masa carry trade berlangsung investor cenderung meminjam Yen Jepang (berhubung suku bunga yang hanya 0.5% - 12/10/08) dan menaruhnya pada negara-negara bersuku bunga tinggi seperti Australia atau Selandia Baru, pada masa krisis terjadi, dana-dana tersebut mulai kembali ditarik dan dikembalikan ke mata uang negara asalnya. Itu sebabnya terjadi banyak pembelian terhadap Yen Jepang yang mengakibatkan mata uang ini justru menguat. Belum lagi anggapan psikologis kebanyakan investor bahwa Jepang dengan Yen-nya adalah mata uang spesialis krisis dimana lebih stabil pada masa-masa tidak tentu. Mirip-mirip dengan emas.

Untuk Euro dan Rupiah kondisinya tidak jauh berbeda dengan mata uang negara lain. Keduanya melemah terhadap Dollar. Hanya saja Uni Eropa memang sedang mengalami imbas krisis dengan Dexia, Hypo dan Fortis sebagai contoh utamanya sedangkan Indonesia sebenarnya tidak atau belum mengalami krisis apa pun secara fundamental dan hanya terpengaruh berhubung banyak dana asing yang keluar. Itu sebabnya kita menyaksikan Rupiah terkerek naik hingga melewati Rp 10.000 per Dollar dan Euro juga mengalami nasib yang serupa.

Kalau diperhatikan ketika krisis mulai merebak dan sebagian bank sentral memotong suku bunga mereka, BI sebagai otoritas moneter Indonesia justru menaikkan BI rate. Beberapa analis menyalahkan tindakan BI yang menaikkan suku bunga karena dinilai kontra produktif untuk kredit perbankan. Namun demikian, pada dasarnya BI memiliki dasar yang logis untuk menaikkan suku bunganya. Pertama, laju inflasi Indonesia berbeda dengan laju inflasi negara maju. Kalau di negara maju laju inflasi sudah menurun berhubung lesunya ekonomi, Indonesia masih harus menghadapi naiknya inflasi. Bisa dikatakan hingga artikel ini dibuat, ekonomi masyarakat masih belum terpengaruh dengan imbas krisis finansial dunia. Memang BEI sempat di suspen berhubung anjlok lebih dari 10% dalam waktu beberapa jam saja. Tapi itu pun tidak bisa mewakili kondisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Hanya 0.5% masyarakat yang berpartisipasi didalamnya.

Alasan lainnya tentu saja untuk menjaga laju depresiasi Rupiah yang bila dibiarkan terlalu volatile justru akan memukul langsung roda ekonomi. Bila Rupiah melemah dengan drastis maka para pelaku ekonomi akan merasakan dampak pukulan langsung dimulai dari mahalnya harga barang-barang impor, sulitnya penjual menjual produk-produk mereka hingga akan semakin maraknya aksi spekulasi yang justru mendorong Rupiah turun lebih dalam.

Dengan alasan-alasan di atas, masuk diakal BI justru mengambil langkah berlawanan dengan menaikkan suku bunganya. Dengan menaikkan suku bunga diharapkan dana investor yang telah terlanjur keluar dapat kembali masuk ke pasar domestik atau setidaknya dana yang masih ada di Indonesia tidak keluar lebih lanjut. Memang ini adalah double edge side dari pasar investasi finansial seperti bursa saham atau pasar valuta asing yaitu likuidnya arus uang. Mudah masuk tapi juga mudah keluar.



Dampak Krisis Dunia ke Sektor Riil Indonesia

Pertanyaan lain yang perlu kita simak adalah bagaimana efek krisis yang sedang terjadi dengan sektor riil perekonomian Indonesia. Pintu masuk hantu krisis kali ini justru bukan terletak pada ambruknya BEI sebagai pusat perdagangan pasar modal Indonesia. Menurut Wapres Jusuf Kalla, BEI hanyalah 0.5% dari kapitalisasi ekonomi Indonesia. Berbeda dengan Wallstreet-nya Amerika yang mencapai 150%.

Pintu masuknya ada pada kurs Rupiah yang dikhawatirkan akan terus menerus melemah terhadap Dollar dan melemahnya pasar ekspor-impor tiap-tiap negara. Kedua kondisi ini merupakan pintu masuk krisis karena lazim kita ketahui di era globalisasi, tidak ada negara yang perekonomiannya independen dan tidak terpengaruh dengan ekonomi negara lain. Tidak juga Cina yang dibanggakan dengan cadangan devisanya yang terbesar. Mungkin ada beberapa pengecualian seperti Myanmar dan Korut. Tapi itu pun kondisi ekonominya tidak lebih baik dengan Indonesia.

Dengan melemahnya Rupiah, katakanlah hingga ke level Rp. 15.000 per Dollar maka tentu saja akan sangat memberatkan kegiatan impor Indonesia terutama impor barang-barang elektronik, beberapa komoditas pertanian hingga otomotif. Para importir mau tidak mau menerima barang dengan harga tinggi dan juga terpaksa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Dengan demikian daya beli akan melemah. Beberapa sektor produksi akan terhambat kegiatannya berhubung terkurasnya modal untuk pembelian alat-alat produksi dan juga pembayaran hutang-hutang yang akan jatuh tempo.

Dilain sisi kondisi ekspor mungkin sepertinya terlihat menggembirakan karena Dollar yang menguat. Tapi jangan lupakan bahwa daya beli negara tujuan pun melemah karena bank sebagai sumber pembiayaan mengalami kesulitan likuiditas sehingga tidak dapat menyalurkan kredit dengan lancar. Pendek kata semua pihak merugi dalam kondisi finansial krisis sekarang.

Pada akhirnya masyarakat awam hanyalah merasakan naiknya barang-barang elektronik seperti Komputer, Telepon Seluler atau sebuah mobil baru. Begitu juga pelaku usaha yang hendak membeli mesin-mesin baru, membayar hutang-hutang mereka dan yang terakhir tentu saja Kita yang hendak membuka sebuah account forex baru pada pialang luar negeri.

SALAM PROFIT

3 komentar:

  1. Seorang trader harus mengerti tentang analisa fundamental dengan baik sehingga trader seharusnya bisa melakukan trading dengan maksimal. trader yang bisa melakukan trading dengan optimal akan memperoleh profit yang signifikan seperti yang ditunjukkan oleh trader yang memenangkan kontes akun demo octafx demo champion di broker octafx

    BalasHapus
  2. Bagi saya analisa fundamental selalu menununggu setelah terjadi saja, kemudian memasuki pasar yang sideways pada akun di broker HiWayFx, karena resikonya sangat besar jika terjadi pembalikan harga yang cepat

    BalasHapus
  3. Suatu trading business sangat memerlukan berita-berita keuangan, untuk melihat reaksi pasar dan reaksi pelaku pasar tertentu, sehingga dapat membuat strategy terbaik dalam melakukan bisnis ini.

    BalasHapus